"Total kami menemukan ada 7.270 pemilih yang sudah mati tapi masih terdaftar," ungkap Ketua Bawaslu Surabaya M Agil Akbar kepada detikcom, Senin (5/10/2020).
Menurut Agil, temuan pemilih yang telah mati tersebut hampir ditemukan di setiap kecamatan. Paling banyak ditemukan di Kecamatan Krembangan yang mencapai 2.608 pemilih.
"Rata-rata setiap kecamatan ada. Tapi kalau dari jumlah statistik yang paling banyak itu ada di Kecamatan Krembangan. Di Krembangan, ada 2.608 pemilih yang meninggal dunia," bebernya.
Selain itu, lanjut Agil, pihaknya juga menemukan ratusan pemilih kategori TMS dari unsur TNI dan Polri. Rinciannya anggota TNI 123 dan Polri 51 pemilih.
"Kami juga menemukan anggota TNI 123 pemilih terus kepolisian 51 pemilih. Itu bagian dari jumlah pemilih yang tidak memenuhi syarat," terangnya.
"Ada temuan tanpa NIK atau pemilih baru. Tapi sudah dikoordinasikan dengan Dispendukcapil dan sudah diterbitkan NIK-nya dalam waktu dekat ini," imbuhnya.
Atas temuan itu, pihaknya melalui Panwascam telah melaporkan ke pihak Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) untuk diperbaiki. Adapun waktu perbaikan selambat-lambatnya selama 3 x 24 jam.
"Waktu perbaikan 3 x 24 jam atau 3 hari selambat-lambatnya ditindaklanjuti," tandas Agil.
Simak video 'Kampanye Daring Bikin Kontribusi Belanja Pemilu Makin Kecil':
(fat/fat)