Surabaya Jadi Tuan Rumah World Habitat Day 2020, Acara Digelar Virtual 193 Negara

Surabaya Jadi Tuan Rumah World Habitat Day 2020, Acara Digelar Virtual 193 Negara

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 17:13 WIB
World Habitat Day 2020 di Surabaya Bahas Permukinan Saat Pandemi COVID-19
UN Habitat di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Kota Surabaya terpilih menjadi tuan rumah World Habitat Day 2020. Acara digelar malam ini, Senin (5/10/2020) secara virtual bersama 193 negara. Mengusung tajuk "Pemukiman Untuk Semua: Masa Depan Perkotaan yang Lebih Baik" pada saat opening akan membahas permasalahan permukiman di tengah kota saat masa pandemi COVID-19.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku nanti malam akan membahas isu tentang 'rumah bagi semua'. Di mana ada sedikit pergeseran dari rencana awal. Seperti lockdown yang ada di beberapa kota di dunia.

"Bagaimana kalau dia homeless lockdown, sementara dia tidak punya rumah, seperti apa nanti akan kita bicarakan bersama. Saya besok membuka informal houseing, perumahan-perumahan yang tidak layak atau kumuh. Yang akan saya hantarkan dengan kondisi pandemi, kemampuan daya beli yang alami, urbanisasi pertambahan penduduk pastinya pemenuhan kebutuhan perumahan," kata Risma dalam konferensi pers melalui zoom, Senin (5/10/2020).

Menurutnya, ekonomi di seluruh dunia cenderung menurun dan memburuk karena pandemi COVID-19. Terlebih kemampuan untuk membeli atau memperbaiki, terutama rumah-rumah yang tidak sesuai dengan standart rumah sehat.

"Penambahan penduduk secara ilmiah akan bertambah besar, kalau dilihat data 50% di kota, permasalahan kota, perumahan. Bagaimana ketersedian kita, akses milenil untuk perumahan," ujarnya.

Jika pendapatan masih sedikit, kata Risma, secara teori harus di kota untuk membangun rumah di permukiman. Agar bisa menghemat pengeluaran, terlebih transportasi yang banyak biayanya.

"Daya beli (hunian) masih rendah beli di luar (kota), sebagian besar ke transportasi. Bagaimana bisa menabung, menyisihkan untuk kesehatan, itu yang akan kita bahas," jelasnya.

Sementara Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia PBB), Maimunah Mohd Sharif menjelaskan, permasalahan permukiman ini salah satu yang menjadi penting dan mendesak di tengah wabah Corona. Sebab, masyarakat membutuhkan perlindungan yang cukup di dalam rumah yang memadai.

"Kami ingin menyediakan kebutuhan dasar seperti air dan sanitasi. Karena kita butuh cuci tangan dan air sangat penting. Masyarakat juga butuh rumah yang layak, tidak hanya atap dan lantai saja. Rumah sangat penting saat pandemik, karena ketika kita terkena lockdown dan butuh tetap tinggal di rumah, kalau tidak ada rumah bagaiama kita bisa tinggal di rumah? Dan juga kepadatan penduduk di permukiman kumuh," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.