Fakta di Balik Emosi Oknum LSM Banyuwangi Jemput Jenazah Pasien Reaktif

Round-Up

Fakta di Balik Emosi Oknum LSM Banyuwangi Jemput Jenazah Pasien Reaktif

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 08:15 WIB
Video Oknum LSM Jemput Paksa Jenazah Pasien Reaktif di RSUD Banyuwangi Viral
Oknum LSM berbaju putih (Foto: Tangkapan Layar)
Surabaya -

Sebuah video seorang oknum LSM marah-marah di salah satu rumah sakit Banyuwangi, untuk memulangkan jenazah pasien reaktif COVID-19, viral. Oknum LSM ini pun juga melakukan hal yang sama di RSUD Blambangan.

Oknum LSM tersebut adalah M Yunus Wahyudi. Tanpa menggunakan masker, dirinya mendatangi RSUD Genteng dan marah kepada petugas rumah sakit. Dari unggahan itu terjadi perdebatan seorang pria membawa tas hitam, berbaju putih dan bercelana jeans biru, dengan petugas nakes.

"Itu sakit (biasa), komplikasi sudah, jangan dibikin Corona, mana saya yang ngubur, gak usah pakai masker, gak sakit apa-apa kok," kata Yunus dalam rekaman tersebut.

Dalam video, pria yang mengklaim aktivitas anti masker ini terlihat bersitegang dengan petugas medis. Dia menanyakan alasan rumah sakit menerapkan protokol kesehatan dalam proses pemulasaraan dan pemakaman si pasien. Petugas medis pun menjabarkan bahwa sebelum dirujuk ke RSUD Genteng, si pasien sempat dirawat dan menjalani rapid test di Klinik Al Hana, Benculuk, hasilnya reaktif.

"Kami menerima rujukan pasien sakit sesak nafas. Sementara dari hasil rapid test dinyatakan reaktif," ujar petugas.

Penjelasan petugas langsung dipotong Yunus. Yunus meminta kepada rumah sakit dan klinik untuk tidak menakut-nakuti masyarakat dengan COVID-19. Apalagi baru dinyatakan reaktif dengan rapid test.

"Mana ada sakit Corona. Dia hanya sakit komplikasi. Siapa yang menyebut dia kena corona. Kalau ada petugas atau dokter yang menyatakan itu kalau berani bersumpah dengan kitab suci," tambahnya dalam video.

Tonton juga 'Kronologis Jenazah Reaktif Corona di Jambi Dijemput Paksa Keluarga':

[Gambas:Video 20detik]

Namun, tak ada satu pun dokter dan tenaga medis yang berani bersumpah. Yang terjadi malah di luar dugaan. Aktivis Anti Masker Banyuwangi, justru dipersilahkan membawa pulang jenazah tanpa harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti yang telah direncanakan pihak RSUD Genteng.

Saat dirinya tidak memakai masker, dirinya memiliki keyakinan jika masyarakat sehat tidak perlu memakai masker. Dirinya mengaku siap dipenjara jika pendapatnya terkait wajib masker diberlakukan padanya. Yunus beralasan tidak memakai masker kemanapun lantaran dirinya mempercayai statemen dari Menkes Terawan Agus Putranto, jika masker sangat berbahaya.

Bahkan salah satu video, dirinya menyiapkan uang Rp 250 ribu untuk membayar denda jika terjaring razia yustisi wajib masker yang dilakukan aparat gabungan. Jika dirinya ditangkap, pihaknya akan menggugat Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang pemberlakuan masker.

Pergub Jatim No 53/2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 yang sudah berlaku disoal oleh Yunus. Dirinya siap dipenjara jika memang memang dinilai salah. Namun dirinya juga akan menggugat pergub yang mengatur tentang larangan tak bermasker.

M. Yunus Wahyudi, anggota LSM di BanyuwangiM. Yunus Wahyudi, anggota LSM di Banyuwangi/ Foto: Tangkapan Layar

"Jika saya tak bermasker penjarakan saya. Saya akan gugat Pergub yang dikeluarkan Pemprov Jatim," ujarnya kepada detikcom.

Sumber di lapangan, penjemputan paksa jenazah pasien RSUD Genteng, seperti yang terlihat dalam video viral. Hal itu dia lakukan pada Senin, 28 September 2020 lalu. Identitas jenazah pasien yang dijemput paksa atas nama Sudarmi (55), warga Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. Yang tak lain adalah tetangga Yunus sendiri.

Sementara video viral berdurasi 4.56 menit itu diunggah Sabtu (3/10/2020). Hingga pukul 12.20 WIB, Minggu (4/10/2020) sudah ada 880 komentar. Salah satunya:

@suradikun: Bpk aktivis ini belom merasakn sprt plesiden amerika yg awalny anti masker dan sekrg baru
menyadari karena trpapar
@evenpotret Terus berjuang,pak yunus..semoga terbongkar permainan pandemik covid-19. Aamiin
@dwisuryanto23 Gue positif nih kebetulan, boleh pak yunus kita ngobrol tanpa masker ? Saya batuk2 juga nih
@ummahfadhlan_2018 Uda ketemu orang gini g usah diladenin. Cuekin aja tinggal pergi. Kakean cangkem tok ga ono isine
@bgsetyab Suruh aja seminggu tidur sekamar bareng pasien covid wkwkwk

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.