Pemprov Jatim melakukan kerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris Raya. Kerjasama ini berupa Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di era new normal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan format yang nanti dilakukan para expert dari Nudgeplus memudahkan Pemprov Jatim. Khususnya dalam melakukan inovasi mengajak masyarakat patuh pada protokol kesehatan.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut intervensi yang dilakukan berbasis ilmu perubahan perilaku. Ilmu ini yang telah dikembangkan di Inggris Raya dan akan disesuaikan dengan kultur masyarakat Jawa Timur.
Selain itu, Khofifah mengatakan protokol kesehatan yang diperkuat dari berbagai lini ini terbukti sangat efektif di Jatim. Dalam dua minggu terakhir.
"Operasi Yustisi yang dikombinasikan dengan kampanye pakai masker yang dilakukan di berbagai kota dan kabupaten kini menjadikan Jawa Timur menjadi provinsi besar di Jawa dengan kasus aktif COVID-19 terendah, yakni hanya 3.455 atau setara 7.84 persen per Jumat," papar Khofifah di Surabaya, Sabtu (3/10/2020).
Khofifah berharap penerapan ilmu behavioural science dalam kampanye protokol kesehatan semakin menekan penyebaran COVID-19 di Jatim.
"Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru. Mengingat sampai saat ini COVID-19 tidak ada yang tahu kapan berhenti penyebarannya," harapnya.
Simak juga video 'Jubir Wapres: Vaksin Tak Halal Tak Masalah Karena Darurat':
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berharap program pelatihan ini bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
"Kolaborasi lintas negara ini dapat membawa manfaat yang konkret. Di tengah Pandemi COVID-19 harus terus mencoba cara-cara untuk bisa menekan penyebaran COVID-19. Pendekatan behavioural ini memang sedang kita butuhkan," ujarnya.
Menurut Emil, menerapkan protokol kesehatan tidak sederhana yang dijelaskan. Dalam hal ini, menerapkan prokes sama dengan membangun kesadaran yang mendalam dari masyarakat, maupun pelaku usaha.
Karena, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan adalah harapan terbaik yang kita miliki untuk mencegah penularan virus.
"Karena itu pendekatan ini sebagaimana yang disampaikan Ibu Gubernur menjadi sangat penting. Harapannya outcome dari behavioral insight munculkan kesadaran diri sendiri, sehingga bisa menjaga kesehatan antar sesama. Banyak pendekatan psikologi yang dipakai," imbuh Emil.
Tak hanya itu, program berbasis behavioural ini bisa mendorong adaptasi kebiasaan baru yang efektif. Emil menyebut hal ini bisa digaungkan ke seluruh Indonesia.
"Yang paling penting adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Ada sense of belonging, ada sense of protecting each other. Pada saat kita mengingatkan, justru kita care. Ketika menggunakan masker, bukan berarti menyinggung tetapi melindungi orang lain," tambah Emil.
Sementara itu, Dubes Kerajaan Inggris Raya Untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mennyampaikan program The Nudge Unit menjadi terkenal di Kerajaan Inggris Raya. Karena merancang kebijakan yang dapat mengubah perilaku melalui intervensi atau pesan sederhana.
"Saya senang pemerintah Jawa Timur yang mengambil langkah progresif dengan menggandeng nudgeplus untuk melakukan hal yang serupa di sini. Saya juga senang untuk mendukung kerja sama antara Kerajaan Inggris Raya dan Jawa Timur yang ditujukan untuk membantu mengatasi penyebaran COVID-19 di Indonesia," kata Owen.
"Program yang kami luncurkan hari ini untuk membantu Jawa Timur menempatkan rencana komunikasi terkait COVID-19 yang efektif dengan menggunakan metodologi penelitian ilmu perilaku. Pendekatan metode ini banyak digunakan oleh layanan publik di Inggris untuk menghasilkan beragam solusi yang efektif dan berbiaya rendah dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka," tambahnya.