.webp)
Deputi VII BIN, Wawan Purwanto mengatakan kegiatan Satgas Intelijen Medis BIN tersebut mendapatkan sambutan positif dari masyarkat Kota Surabaya yang ditandai dengan membanjirnya warga Kota Surabaya yang mengunjungi Posko Satgas Intelijen Medis BIN.
"Dari 34.021 warga Surabaya yang mengikuti test PCR, Satgas Intelijen Medis BIN berhasil mendeteksi 4.607 orang yang teridentifikasi reaktif, kemudian dilanjutkan dengan tes swab ditemukan 1.702 orang teridentikasi positif COVID-19," kata Wawan dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (2/10/2020).
 Foto: Istimewa |
Wawan menjelaskan, selama ini BIN telah memberi bantuan kepada Pemkot Surabaya berupa alat PCR yang diserahkan pengelolaannya kepada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya. Bantuan itu diharapkan dapat mengoptimalkan upaya penanggulangan COVID-19 di Kota Surabaya.
"Diharapkan dengan adanya bantuan peralatan PCR dan digelarnya operasi Medical Intelligence yang dilaksanakan oleh Satgas Intelijen Medis BIN dapat membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanggulangan penyebaran COVID-19 di wilayahnya," jelas Wawan.
Saat terjun memberi bantuan di Surabaya, BIN menugaskan Satuan Tugas Intelijen Medis. Apalagi saat itu, Surabaya masih masuk dalam klasifikasi zona merah di Jawa Timur.
"BIN bekerja sama dengan pemerintah Kota Surabaya telah melakukan 22 kali kegiatan rapid test massal yang berada di 10 lokasi di Surabaya dan 1 lokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Siola, City9 Gresik PPI, Terminal Manukan, Taman Mundu, Masjid Agung Al-akbar, Kantor Camat Gunung Anyar, Terminal Keputih, Sunan Ampel, Kantor Camat Kenjeran dan depan kantor SCTV. Sementara 1 titik lainnya di Sidoarjo yaitu di pasar Taman Wonocolo," pungkas Wawan.
Tonton video 'Kenapa Kita Harus Menjaga Jarak di Tengah Pandemi?':
(iwd/iwd)
