Keluhan itu disampaikan saat dialog dengan Cawali Saifullah Yusuf. Gus Ipul hari ini menggelar dialog di sejumlah lokasi.
"Kita banyak memiliki karya industri kreatif tapi tidak pernah tersentuh program pemerintah," kata Miftah salah satu pelaku industri kreatif, di salah satu kafe di Purworejo, Kamis (1/10/2020).
Dalam dialog sekaligus untuk memperingati Hari Kopi 1 Oktober itu, hadir para pelaku usaha kopi se-Kota Pasuruan. Gus Ipul dan para peserta berbincang gayeng.
Hal senada diungkapkan para pemuda yang tergabung dalam Arek Enom Sinergi (Sinau Bareng Nomor Siji) saat dialog di kafe yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Panggungrejo.
"Saya ingin sampaikan pada Gus Ipul, bahwa Pasuruan ini beruntung punya generasi muda yang sabar. Nggak ada ruang berkreasi, sabar. Nggak ada fasilitas aktualisasi diri, sabar. Padahal tugas pemerintah memfasilitasi kreatifitas generasi muda," kata Saiful Ulum, moderator dialog.
Beny, peserta dialog meminta jika Gus Ipul memimpin, harus bisa membenahi dewan kesenian. "Benahi Dewan Kesenian, Gus. Selama ini nggak ada fungsinya. Ada gedung kesenian tapi nggak bisa dipakai," ungkapnya.
Kepada generasi muda ini, Gus Ipul menawarkan program MOTIF, yakni penguatan UMKM dan Industri Kreatif. Program ini, kata Gus Ipul akan menjadi jawaban bagi pelaku UMKM dan Industri Kreatif agar terus bertahan dan bisa berkembang.
"UMKM dan ekonomi kreatif akan kita hubungkan dengan perusahaan besar, lalu kita bangun tempat pelatihan dan berkumpul bagi start up (inkubator) dan kita berikan insentif modal usaha mikro dan ekonomi kreatif terpadu. Kita harapkan di setiap satu kelurahan ada satu collaborative space (tempat pelatihan dan berkumpul), dan setiap satu kecamatan satu conworking space (fasilitas belajar dan bekerjasama)," terang Gus Ipul.
Dalam kesempatan tersebut, para pemuda memamerkan produksi mereka di antaranya sepeda dari bahan bekas, rokok berbahan klobot, batik, kaos motif serta beragam karya industri kreatif lainnya. (iwd/iwd)