Semula Bergaya Jawa, Ronteg Singo Ulung Bondowoso Kini Bergaya Madura

Semula Bergaya Jawa, Ronteg Singo Ulung Bondowoso Kini Bergaya Madura

Chuk Shatu Widarsa - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 08:46 WIB
Menguak Ronteg Singo Ulung, Tokoh Legenda Warga Bondowoso Berwujud Singa Putih
Legenda Ronteg Singo Ulung (Foto: Chuk Shatu Widarsha)
Bondowoso -

Ronteg Singo Ulung di Bondowoso telah jadi legenda. Cerita legenda ini lebih bernuansa khas Madura, dari sebelumnya Jawa. Hal itu karena mayoritas warga Kota Tape beretnis Madura.

Informasi dihimpun dari berbagai sumber, pada awalnya Ronteg Singo Ulung merupakan sendratari dan prosesi ritual dengan nuansa dan corak Jawa. Sebab, Kiai Singo Ulung memang berasal dari Ponorogo yang melakukan syiar pada sekitar abad 16.

Tari tradisional yang kini disebut Ronteg Singo Ulung itu dimainkan dua orang tokoh sentral. Yakni Kiai Singo dan Panji. Mereka memakai kostum berupa pakaian warok serba hitam, udheng maupun blankon khas Ponorogo.

Namun dalam perkembangannya, terjadi pergeseran nuansa. Kostum para tokoh dan pemain berubah menjadi corak pakaian khas Madura. Di antaranya, blangkon menjadi ikat kepala berupa udheng dan kaos bergaris merah putih. Pun gamelan pengiringnya.

"Dari literasi yang ada, dalam sejarahnya pada abad 18 terjadi migrasi besar-besaran orang madura ke pulau jawa," kata seniman dan pemerhati budaya Bondowoso, Sugeng, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/9/2020).

Menurutnya, saat itu orang-orang dari Pulau Madura banyak datang ke wilayah tapal kuda. Yakni Bondowoso, Situbondo, Jember, Probolinggo, maupun Pasuruan. Khususnya kawasan pesisir pantai utara.

"Mungkin karena itulah, berpengaruh juga pada seni budayanya. Corak dan nuansanya sangat kental khas Madura," tandas Sugeng.

Seperti julukan pada Kiai Singo, misalnya, menjadi 'Juk Senga'. Dalam bahasa Madura artinya, kiai sepuh singa. Pun gamelan pengiringnya. Yang semula gamelan reyog, menjadi gamelan dengan aransemen Madura. Termasuk pakaian, dari pakaian warok ponorogo menjadi pakaian khas Madura.

"Proses akulturasi itulah yang sedikit banyak berpengaruh pada nuansa budaya. Perpaduan antara budaya Jawa dan Madura. Atau dikenal dengan istilah budaya pendhalungan," tandas Sugeng.

Legenda tentang kesaktian seorang tokoh yang mengubah wujudnya menjadi seekor singa putih sudah akrab di telinga warga Bondowoso. Kisah itu kini dikemas menjadi sendratari, yakni Ronteg Singo Ulung.

Bahkan, tarian massal yang melibatkan beberapa tokoh tersebut, kini ditetapkan menjadi seni tradisional asli Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang selalu ditampilkan setiap peringatan hari jadi kabupaten maupun even-even resmi lainnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.