MUI Jatim Sesalkan Foto Kiai Ma'ruf Amin Disandingkan 'Kakek Sugiono'

MUI Jatim Sesalkan Foto Kiai Ma'ruf Amin Disandingkan 'Kakek Sugiono'

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 29 Sep 2020 21:01 WIB
Wapres Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Foto: dok. Setwapres)
Surabaya -

MUI Jatim angkat bicara soal viral posting-an berisi foto Wapres Ma'ruf Amin disandingkan foto bintang porno Jepang, Shigeo Tokuda alias Kakek Sugiono. MUI menyebut postingan tersebut wujud kurang syukurnya dengan keberadaan media sosial.

"Kalau kemudian ada orang melakukan seperti itu, ini kan tidak mensyukuri keberadaan media sosial. Media sosial ini kan bagian dari perkembangan teknologi yang harus disyukuri dengan memanfaatkan dengan baik. Ketika digunakan sebaliknya, justru di situlah berlaku tidak mensyukuri," kata Sekretaris MUI Jatim Ainul Yakin saat dihubungi, Selasa (29/9/2020).

Sedangkan untuk proses penanganannya, lanjut Ainul, jika memang ada pengaduan karena ada yang dirugikan, sudah sewajarnya harus diproses secara hukum. Sebab, proses hukum itu bertujuan sebagai bentuk tanggungjawab dengan apa yang dilakukan.

"Ada aturan main yang disebut dengan tata aturan hukum dan kemudian ada bukti pelanggaran yang kita lihat dalam koridor hukum kita ya akan lebih baik diproses dengan hukum," tegas alumnus Universitas Airlangga (Unair) itu.

"Tujuannya, proses hukum itu akan memberikan kepada masyarakat agar mereka menjadi masyarakat yang bertanggungjawab. Kalau toh di ending ada proses pemberian maaf tentu itu aspek yang lain," imbuhnya.

"Ya siapapun orangnya kan tidak boleh (dilecehkan). Kita ini kan punya kedudukan yang sama. Karena siapapun orangnya kita tidak boleh melecehkan semena-mena. Apalagi ini kepada Pak Wapres Ma'ruf Amin," tukas Ainul.

Menurut Ainul, MUI sendiri telah memberikan pedoman etika dalam bermedia sosial. Adapun pendoman itu yakni dalam bermedia sosial harus berangkat dari niat yang baik, bukan sebaliknya menebar permusuhan atau kebencian.

"MUI itu kan sudah mengeluarkan pedoman etika bermuamalah (bermasyarakat) dengan media sosial. Intinya ketika bermedia sosial kita harus berangkat dari niatan yang baik. Bahwa kita bermedia itu untuk menyebarkan informasi yang benar. Untuk meningkatkan silaturahmi yang baik dengan semua komponen. Bukan untuk menyebarkan permusuhan, menyebarkan berita palsu," tegasnya.

Untuk itu, ia kembali mengajak kepada netizen agar menggunakan media sosial dengan lebih bijak. Sebab, dengan hal itu merupakan wujud rasa syukur dalam perkembangan teknologi yang ada dengan positif.

"Saya ingin mengajak lebih ke moralitas dan norma saja-lah. Jadi mari lah kita gunakan media sosial ini sebagai wujud syukur sebagai perkembangan teknologi sebaik-baiknya ke arah yang positif-lah," pungkas Ainul.

Diberitakan sebelumnya, tangkapan layar posting-an dalam salah satu akun Facebook berisi foto Wapres Ma'ruf Amin dan disandingkan dengan gambar animasi wajah 'Kakek Sugiono' viral. Pengunggah menulis narasi: 'Jangan kau jadikan dirimu seperti Ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Diusia Senja Banyaklah Berbenah untuk ketenangan di Alam Barzah. Selamat melaksanakan Ibadah Shalat Jumat'.

detikcom telah melihat akun FB pengunggah foto itu, tapi posting-an sudah tak ada lagi. Selain itu, pemilik akun menulis permohonan maaf kepada keluarga besar Ma'ruf Amin hingga keluarga besar Ansor, khususnya Tanjungbalai.

"Dari hati yang paling dalam dan menghaturkan sepuluh jari sekali lagi saya mohon maaf," demikian tulis pemilik akun.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.