Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo sempat bertemu dengan tokoh masyarakat di Graha Jabal Nur, Jalan Jambangan Kebon Agung No 76 Surabaya. Diduga karena tidak mengantongi izin, maka acara tersebut mendapatkan penolakan dari Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).
Pantauan detikcom, massa KITA menggelar aksi penolakan acara KAMI sejak pukul 09.00 WIB. Mereka berorasi sambil membawa poster dan spanduk penolakan.
Mereka berorasi di sentra kuliner Jambangan menghadap ke Graha Jabal Nur, yang menjadi tempat pertemuan Gatot Nurmantyo dengan sejumlah tokoh masyarakat di Jawa Timur. Petugas kepolisian dan TNI juga turut mengamankan aksi tersebut.
Setelah mendapatkan penolakan dan diduga tidak mengantongi izin, pertemuan itu akhirnya bubar. Sekitar pukul 09.55 WIB, Gatot keluar dari gedung dengan dikawal beberapa orang menggunakan masker bertuliskan KAMI. Selang beberapa menit, Gatot naik mobil warna hitam meninggalkan lokasi.
Setelah acara, salah seorang anggota Presidium KAMI Jakarta, Rochmat Wahab mengatakan, pertemuan tokoh masyarakat dan Gatot merupakan bentuk silaturahmi.
"Iya untuk silaturrahim. Itu kan mempunyai tujuan yang sama, para tokoh ini mempunyai tujuan amar ma'ruf nahi mungkar. Sama itu, jadi ketika ketemu dengan orang-orang kelompok dengan visi yang sama, kita kan dengan senang hati diwujudkan bersama-sama. Memang silaturahmi," kata Rochmat kepada detikcom, Senin (28/9/2020).
Rochmat juga menambahkan, pertemuan Gatot dengan beberapa tokoh masyarakat sudah selesai. "Sudah, sudah selesai, tinggal sambutan dari Pak Gatot," ungkap Rochmat.
Ia juga mengakui, pertemuan di Graha Jabal Nur sempat diminta untuk dihentikan oleh pihak kepolisian karena tidak ada izin. Kemudian acara silaturahmi di Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono juga dibatalkan perizinannya.
"Oh iya di sana (Gedung Juang 45) bukan dibubarkan, tapi sudah lama masuk perizinan di tempat itu. Sebenarnya sudah boleh tapi dibatalkan tadi malam di Gedung Juang 45. Iya suruh berhenti karena tidak izin dari pihak polisi. Setelah itu bubar tidak ada masalah," lanjut Rochmat.
Ia menjelaskan, acara silaturahmi di Graha Jabal Nur diikuti oleh puluhan orang. Pihaknya diminta untuk memberikan pidato kebangsaan.
"Sekitar 60 orang. Ada dari Jawa Timur dan Bogor," terang Rochmat.
"Mereka meminta menyampaikan apa sih misi KAMI, adalah semacam pidato kebangsaan lha. Kita kan sebagai wadah bangsa yang sama-sama memiliki tanggung jawab moral. Bagaimana berkontribusi, bagaimana Indonesia bisa baik. Kita ajak bareng-bareng bagaimana dan kita juga ikut memikirkan Indonesia," ungkap Rochmat.
"Kontribusi apa, sebaik-baiknya dari kamu, katanya Rasulullah adalah bermanfaat bagi orang lain. Lha ini kita menyamakan kata sambil bersilaturahmi," pungkas Rochmat.