.webp)
Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Gunung Geni, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Desa yang dihuni sekitar 4 ribu jiwa selama musim kemarau, tepatnya selama 7 bulan kesulitan air bersih.
BPBD Probolinggo yang mengirim air bersih langsung didatangi warga. Dalam sekejab, warga sudah mengantre membawa jerigen dan timba. Biasanya warga harus kembali beberapa kali untuk menyetok air di rumah masing-masing.
Meski harus antre, warga tetap mematuhi protokol kesehatan selalu memakai masker, mengingat hingga kini jumlah orang terpapar COVID-19 di Kabupaten Probolinggo meningkat tajam dan kembali masuk zona merah COVID- 19.
Menurut Sumiati (50), warga RT 13 Desa Gunung Geni, jika mengambil air di sumur bor desa lain, harus berjalan sejauh 2 KM. Sementara air yang disuplai BPBD ini ditandon, untuk kebutuhan masak dan cuci serta kebutuhan lainnya.
"Kekurangan air bersih sudah lama, sejak awal musim kemarau hingga sekarang, kalau musim hujan air hujan kita tampung untuk kebutuhan sehari-hari, tapi 7 bulan terakhir ini kekurangan air bersih," tegas Sumiati saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Probolinggo, Abdullah mengatakan pihaknya menyuplai air bersih di Desa Gunung Geni, sebanyak 11 ribu liter. Terbagi menjadi 2 truk tangki, dengan kapasitas 5 ribu liter dan 6 ribu liter.
"Untuk hari ini kita kirim 2 tangki air bersih ke Desa Gunung Geni. Ada permintaan dari Kades Gunung Geni bahwa desanya membutuhkan air bersih, pihak BPBD langsung mengirim air bersih sesuai kebutuhan, kita lakukan 2 hari sekali, sekali kirim 2 tangki air bersih ke desa ini, agar kebutuhan air bersih warga terbantu," ujar Abdullah.
Desa-desa di wilayah pegunungan yang mengalami kekeringan yakni Kecamatan Sumber, Kuripan, Wonomerto, Banyuanyar, Sukapura, Lumbang dan beberapa kecamatan lainnya. (fat/fat)
