Anak yang Anemia dan Malnutrisi Rawan Terpapar COVID-19

Anak yang Anemia dan Malnutrisi Rawan Terpapar COVID-19

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 11:33 WIB
Asian  student girl video conference e-learning with teacher on computer in living room at home. E-learning ,online ,education and internet social distancing protect from COVID-19 virus.
Ilustrasi/Foto: iStock
Surabaya -

Anak yang anemia dan malnutrisi rawan terpapar COVID-19. Sebab sel darah merah mempengaruhi kinerja sistem imun.

Tubuh yang kekurangan sel darah merah sehat atau sel darah merahnya tidak berfungsi dengan baik merupakan penyakit anemia. Bahkan menurut data WHO, 1,62 miliar orang atau 24,8 persen populasi di dunia menderita anemia.

Hampir setengah populasi penderita anemia diderita oleh anak-anak. Menurut Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya Dr dr M. Atoillah Isfandiari MKes, anak yang memiliki penyakit anemia dan rentan terpapar COVID-19.

Kemudian anemia juga tidak bisa dilepaskan dari malnutrisi atau tubuh yang tidak mendapatkan cukup nutrisi. Kekurangan zat besi pada anak memiliki dampak buruk pada perkembangan anak. Anemia pada anak menjadi salah satu ciri kekurangan gizi dalam tubuh.

"Anak yang mengalami stunting dan memiliki BMI rendah berisiko tinggi terkena Anemia," kata Atoillah, Senin (21/9/2020).

Atoilah menjelaskan, penyakit anemia memang sangat umum terjadi pada wanita hamil dan anak-anak. Penyakit kurang darah tersebut dapat mempengaruhi kemampuan darah dalam menghantarkan oksigen.

"Anak penderita stunting yang lahir dari ibu dengan anemia memiliki risiko lebih besar daripada anak stunting yang lahir dari ibu tidak anemia," jelasnya.

Secara umum, kata Atoillah, anemia disebabkan oleh berkurangnya sel darah merah secara signifikan. Hal itu disebabkan oleh pendarahan atau hancurnya sel darah merah secara berlebihan.

Selain itu, umur sel darah merah yang singkat akibat pembentukan hemoglobin juga memicu penyakit anemia. Pada anak-anak, penyakit ini dapat menyebabkan imunitas menurun sehingga mudah terpapar virus.

"Sel darah merah mempunyai peran untuk mempengaruhi kinerja sistem imun dalam melawan bakteri dan virus (COVID-19)," ujarnya.

Anemia juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Seperti memicu berat badan yang tak kunjung naik dan menurunnya nafsu makan.

"Selanjutnya, anemia juga menurunkan kemampuan belajar dan menyebabkan gangguan perkembangan kognitif pada anak," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.