Pantauan detikcom di lokasi, massa ojol menggelar orasi di depan Kantor Gubernur Jatim. Massa tidak bergerumbul menjadi satu. Melainkan berpencar dan menduduki sekitar kantor tersebut.
Mereka mayoritas menggunakan masker meski ada beberapa yang tidak memakainya dengan benar. Selain itu, di titik orasi, ojol diminta untuk tidak berkerumun dengan jarak setengah meter.
Salah satu orator di mobil komando, Kusnadi mengatakan pemerintah harus memikirkan nasib para ojol. Apalagi, sekarang pihak aplikator mengeluarkan kebijakan yang dinilai merugikan ojol.
"Kita belum kerja sudah ditarik 20 persen. Belum lagi kita bayar layanan pemesanan. Kalau kita narik Rp 10 ribu, kita itu dapat berapa. Belum bensin kita," kata Kusnadi.
"Tolong pemerintah bantu kita. Ini ada aplikator yang tidak adil. Jangan pemerintah hanya suruh kita bayar pajak saja, pemerintah harus ikut membantu," lanjutnya.
Humas Frontal Jilid 2, Daniel Lukas Rorong mengatakan tuntutan dalam aksi Frontal 2 ini ialah evaluasi potongan 20 persen dari aplikator tiap kali mitra driver mendapatkan orderan selama masa pandemi COVID-19.
Kemudian pembagian bantuan sosial dari pemerintah yang tidak merata untuk driver online. Lalu zona merah yang masih berlaku untuk transportasi online di beberapa wilayah di Jawa Timur, dan pressing debt collector yang masih terjadi pada driver online yang mengambil kredit di leasing selama masa pandemi tanpa ada keringanan kebijakan.
"Juga penertiban aplikator baru transportasi online yang tidak memiliki kantor di masing-masing wilayah termasuk penentuan tarif yang dinilai terlalu merugikan mitra driver. Serta tempat pengaduan khusus bagi driver online yang tergabung dalam Frontal terkait keluhan yang dialami," kata Daniel saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (15/9/2020).
Sebelum di Kantor Gubernur Jawa Timur, massa Frontal Jilid 2 sempat konvoi dari Bundaran Waru hingga ke kawasan WTC tepatnya di depan Kantor GRAB.
Hingga pukul 13.20 WIB, sekitar 1.000 massa Ojol baik roda 4 dan roda 2 berkumpul di depan Kantor Gubernur Jatim untuk berorasi. Ada 10 perwakilan Ojol yang melakukan audiensi dengan Sekdaprov Jatim di Kantor Gubernur. (iwd/iwd)