Beredar foto baju APD atau hazmat serta bungkus rapid test viral di aplikasi percakapan whatsapp. Tertulis sampah tersebut berserakan di bawah Jembatan Suramadu, Kenjeran.
Pemkot Surabaya meminta maaf atas kelalaian petugas saat melakukan rapid test warga yang nekat nongkrong dan berkerumun di kawasan jembatan Suramadu. Pemkot Surabaya sudah melakukan pembersihan dan penyemprotan lokasi tempat pembuangan limbah medis tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian para petugas medis yang menggelar rapid test massal itu. Dia mengaku kejadian itu terjadi karena petugas kelelahan.
"Karena kegiatan rapid test untuk 569 orang. Mungkin petugas kami kelelahan. Kami mohon maaf," kata Febri di ruang kerjanya kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).
Pihaknya juga mengimbau petugas medis agar tidak mengulang kembali meninggalkan sampah medisnya. Limbah sampah medis yang telah dibersihkan pun langsung dibakar. Selanjutnya lokasi pembuangan pun juga disemprot dengan disinfektan.
Tonton juga 'Duh, Ada yang Buang Sembarangan APD Bekas di TPU':
"Petugas kami ingatkan agar tidak mengulanginya lagi. Yang jelas kami mohon maaf yang sebesar-besarnya terkait kejadian tersebut," jelasnya.
Pihaknya pun akan mengantisipasi untuk rapid test massal ke depannya, dengan menyediakan tempat sampah khusus limbah medis.
"Kami nanti akan sediakan tempat sampah khusus limbah medis yang nanti akan langsung dibawa oleh temen-temen kesehatan maupun DKRTH. Yang jelas ini merupakan pembelajaran buat kami. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," pungkasnya.
![]() |
Pantauan detikcom di lapangan, pukul 11.45 WIB limbah medis sudah bersih di kawasan Jembatan Suramadu. Salah satu pedagang minuman dan makanan di lokasi mengatakan sebelumnya ada limbah medis yang ditinggalkan. Namun hanya beberapa hand scoon dan sampah plastik makanan.
"Tadi setengah tujuh pagi sudah dibersihkan, cuman masih berserakan, sekarang sudah bersih semua. Tadi hanya sarung tangan, nggak ada baju APD, nggak ada masker. Cuman kaus tangan, cuman nggak terlalu banyak, campur juga sama sampah makanan kok," kata Yunus kepada detikcom.