RSUD Blambangan Banyuwangi menutup Instalasi Bedah Sentral karena empat tenaga medisnya terkonfirmasi positif COVID-19. Akibatnya, per hari ini pelayanan tindakan operasi di ruang operasi RSUD Blambangan ditutup sementara.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, dr Widji Lestariono membenarkan adanya nakes RSUD Blambangan positif Corona.
"Hari ini ada 4 tenaga kesehatan di satu rumah sakit yang terjangkit COVID-19," kata pria yang akrab disapa dr Rio kepada detikcom, Jumat (11/9/2020).
Terpaparnya empat nakes yang bertugas di ruang isolasi ini menjadi evaluasi sendiri bagi dinkes. Sebab, saat bertugas mereka semua sudah menggunakan alat pelindung level 3.
"APD yang digunakan sebenarnya sudah level 3. Seperti menggunakan hazmat dan lain sebagainya. Tapi ternyata masih tertular. Bisa jadi saat mereka membuka hazmat, atau saat makan di ruang istirahat, ini masih kita evaluasi," ungkapnya.
Dinkes Banyuwangi, kata Rio, sudah melakukan tracing terhadap kontak erat keempat nakes tersebut. Termasuk menutup sementara Instalasi Bedah Sentral untuk dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan.
"Instalasi Bedah Sentral kita tutup sementara. Untuk tenaga kesehatan kita isolasi," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi dr Indah Sri Lestari mengatakan pelayanan tindakan operasi ditutup sementara hingga 6 hari ke depan.
"Sementara kita sterilkan sebelum kemana-mana. Kita tutup sampai tanggal 16 September 2020. Selama itu kami tidak ada pelayanan," ungkapnya.
Indah mengaku sudah berkirim surat kepada pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan dan juga rumah sakit di Banyuwangi terkait penutupan tersebut.
"Kami beri tahu supaya yang pasien gawat darurat atau emergency dan membutuhkan penanganan operasi untuk sementara waktu tidak dirujuk ke sini dulu. Karena memang masih disterilisasi. Nanti kita evaluasi kembali," tutupnya.