Bupati Jember Kena Sanksi, Aktivis, Kiai, dan Anggota Dewan Cukur Gundul

Bupati Jember Kena Sanksi, Aktivis, Kiai, dan Anggota Dewan Cukur Gundul

Yakub Mulyono - detikNews
Rabu, 09 Sep 2020 14:28 WIB
cukur gundul
9 Orang cukur gundul karena Bupati Faida disanksi (Foto: Yakub Mulyono)
Jember -

Bupati Jember Faida mendapat sanksi administratif dari Gubernur Jatim karena persoalan APBD 2020. Sebanyak 9 warga Jember melakukan aksi potong rambut gundul sebagai bentuk syukur atas sanksi kepada Faida tersebut.

Kesembilan warga itu adalah sejumlah aktivis Gerakan Reformasi Jember (GRJ), Anggota DPRD Jember David Handoko Seto, dan Seorang Ulama Jember KH. Muhammad Ayub Syaiful Ridjal (Gus Syef). Mereka cukur gundul di teras depan Gedung DPRD Jember, Rabu (9/9/2020).

"Aksi yang kami lakukan ini, adalah bentuk ungkapan syukur tegaknya keadilan di Jember. Karena Bupati Faida jelas bersalah, sehingga mendapat sanksi tegas dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah," kata Koordinator GRJ Kustiono Musri saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Kustiono mengatakan, sekecil apapun bentuk sanksi yag dijatuhkan kepada Bupati Jember itu, patut disyukuri.

"Karena sekecil apapun persoalan yang dilakukan bupati itu, memang terbukti benar adanya. Saat ini soal lambatnya pembahasan RAPBD 2020, tapi masih banyak lagi lainnya. Semoga dengan aksi ini, nantinya akan terungkap lagi kesalahan-kesalahan yang memang sebenarnya dilakukan oleh Faida," katanya.

Potong rambut hingga plontos gundul itu dilakukan, kata Kustiono, memiliki makna filosofis.

"Karena menurut kami, cukur gundul itu adalah menghabiskan kutu-kutu di rambut yang selama ini bersembunyi. Dengan digundul maka kutu itu tidak bisa sembunyi dan terungkap. Bahkan juga hilang dari rambut artinya semua dosa-doa (Bupati) Faida itu telah hilang dan terungkap semua kebusukannya," tegasnya.

Lihat juga video 'DPRD Jember Ungkap Kronologi Pemakzulan Bupati Faida':

[Gambas:Video 20detik]



Pantauan di lokasi aksi, sebelum dilakukan aksi cukur gundul, para peserta menggelar doa bersama dengan diawali pembacaan Surat Yasin. Juga disediakan tumpengan nasi kuning sebagai bentuk ungkapan syukur.

Saat dikonfirmasi terpisah, salah seorang aktivis yang ikut cukur gundul Samsul Bustomi mengatakan, aksi yang diikutinya itu sebagai ungkapan syukur baginya.

Karena selama ini Bupati Jember yang tidak tersentuh dan selalu selamat dari sanksi, akhirnya dapat terungkap ke publik.

"Saya yang sehari-hari bekerja di pasar dan juga memiliki komunitas Gerpas (Gerakan Pasar Tradisional Pasar Tanjung), merasakan dengan persoalan yang ada di pasar," katanya.

Saat ini dengan adanya sanksi, menurutnya, menjadi pintu terungkapnya persoalan-persoalan yang diciptakan bupati.

"Semoga sanksi-sanksi lainnya dapat terungkap. Ini menjadi awal, dan semoga persoalan-persoalan lain terungkap," katanya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.