.webp)
Ketua DPW PPP Jawa Timur, Musyaffa' Noer menjelaskan dukungan untuk Gus Ipul merupakan perintah ulama. Kota Pasuruan sebagai Kota Santri harus dipimpin oleh seorang figur Nahdliyin yang paham dengan daerah.
"Kami mendapatkan instruksi dari ulama dan kiai agar Kota Pasuruan sebagai Kota Santri harus dipimpin oleh seorang figur Nahdliyin yang paham dengan daerah. Sebagai Ketua PBNU sekaligus mantan Wakil Gubernur Jatim, beliau paham agama dan juga paham daerah," kata Musyaffa usai penyerahan rekomendasi, di Kantor DPW PPP Jatim, Jumat (4/8/2020).
Musyaffa menyatakan Gus Ipul maju bukan untuk mencari kekuasaan. Namun, karena keterpanggilan untuk membangun Kota Pasuruan menjadi lebih baik.
"Oleh karena itu para kader wajib memanaskan mesin pemenangan. Wajib fardlu 'ain bagi DPW dan DPC untuk menang," katanya.
Dengan tambahan kursi PPP, Gus Ipul semakin optimistis meraih kemenangan.
"Bagi saya, amanah itu bukan dilihat dari besar atau kecil. Perjuangan tidak mengenal besar kecilnya wilayah. Tapi saya ingin ada model pembangunan sebagai penanda legacy berdasarkan pengalaman yang sama miliki," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyampaikan cita-citanya mengangkat potensi Kota Pasuruan. Terutama di bidang perdagangan dan wisata religi.
"Pasuruan sebelumnya merupakan pusat perdagangan. Kantor-kantor perdagangan hingga perkebunan ada di sana. Ada banyak perjalanan para pewaris Nabi dan hal yang sangat besar di sana. Harapan dan cita-cita besar itulah yang banyak dititipkan ke saya," katanya.
Dengan bergabungnya PPP, koalisi partai pengusung Gus Ipul semakin gemuk. Pasangan Gus Ipul - Adi Wibowo disokong PKB, Golkar, PKS, PAN dan PPP. Koalisi ini memiliki 21 kursi di DPRD Kota Pasuruan.
(fat/fat)
