Sebelum mendaftarkan diri ke KPU Kota Blitar, paslon petahana Santoso-Tjujuk Sunario (Satrio) di Pilwali Blitar 2020 sebelumnya mendeklarasikan paslon mereka di Posko Pemenangan Satrio Jalan Sumatra.
Polresta Blitar sudah memasang barrier untuk menutup ujung utara Jalan Sumatra sepanjang 100 meter. Ratusan relawan yang semula berniat merapat ke deklarasi Satrio, diminta balik kanan.
Sekitar pukul 15.30 WIB, berdiri di atas Jeep jadul menuju kantor KPU Kota Blitar di Jalan Pemuda Soempomo. Begitu tahu jeep Satrio keluar menuju jalur utama, ribuan relawan ikut menjalankan kendaraan mereka mengikuti dari belakang.
Namun begitu tiba di simpang tiga Jalan Majapahit, polisi kembali melakukan penyekatan. Selain mobil yang mengangkut paslon, timses dan parpol pendukung, kendaraan lain tidak diizinkan masuk. Meski dilarang menuju kantor KPU, para relawan ini rela menunggu sampai paslon di Pilwali Blitar dukungan mereka kembali dari kantor KPU Kota Blitar.
"Kami harus memecah konsentrasi massa, supaya tidak terjadi kerumunan di depan kantor KPU. Selain itu, lokasinya juga tidak cukup kalau semua kendaraan diizinkan masuk," kata Kapolresta Blitar, AKBP Leonard M Sinambela kepada detikcom di depan kantor KPU Kota Blitar, Jumat (4/9/2020).
Informasi dari salah satu timses dari Partai Gerindra, Fajar Agustiono, ribuan relawan itu berasal dari 600 relawan Merapi. Mereka ini merupakan relawan di Posko Relawan Santoso dari PDIP. Kemudian parpol pendukung lain, seperti Gerindra, Demokrat, PPP dan Hanura juga membawa ratusan relawan. Sementara parpol non parlemen seperti PBB, PSI, Perindo dan Garuda juga membawa puluhan relawannya.
"Ya ndak papa kami dilarang masuk. Yang penting pendaftaran lancar dan masyarakat tahu pendukung Satrio banyak," pungkas Fajar.
(fat/fat)