Surabaya -
Dari 393 guru SD dan SMP di Surabaya yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19, kini tinggal empat yang masih dalam perawatan. Sebab, 389 guru sudah sembuh atau negatif.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, berdasarkan data hari ini ada 4.460 guru yang telah di-swab. Di mana 3.686 hasilnya sudah keluar dan 393 di antaranya positif COVID-19.
"Hari ini guru yang terkonfirmasi (positif) hanya tinggal empat orang saja. Mereka dari Kecamatan Wonocolo. Saat ini karantinanya di Hotel Asrama Haji," kata Feny, sapaan akrabnya, Kamis (3/9/2020).
Guru yang terpapar sebagian besar statusnya OTG dan tidak memiliki komorbid. Sehingga kesembuhan lebih cepat.
"Treatment-nya tidak ada bedanya dengan pasien yang lain. Bahkan hingga hari ini kami terus melakukan tes swab kepada para guru-guru," ujarnya.
Menurutnya, salah satu strategi untuk mempercepat kesembuhan yaitu dengan memasifkan deteksi dini. Dengan begitu Dinkes akan langsung melakukan penanganan.
"Kenapa harus dilakukan pemeriksaan masif? Karena kita harus menemukan dari awal deteksi, begitu mengetahuinya langsung kita terapi. Ini salah satu cara kita, agar pasien banyak yang sembuh," jelasnya.
Feny menyampaikan, bagi guru yang memiliki komorbid wajib menjaga kondisinya agar tidak kambuh. Seperti penderita diabetes harus tetap mengkonsumsi obat-obat yang dianjurkan, agar penyakitnya tetap terkendali.
"Jadi seperti diabetes itu tidak mungkin sembuh. Tetapi dia bisa terkendali," kata dia.
Dia juga mengimbau guru agar disiplin protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak, mengenakan masker dan rajin cuci tangan, olahraga rutin, mengkonsumsi makanan sehat dan berjemur sebelum pukul 09.00 WIB. Jika datang ke sekolah dilarang makan bersama tanpa memperhatikan jarak.
"Apalagi ngobrol tanpa mengenakan masker. Jangan sampai itu terjadi karena kita tidak tahu virus itu ada di mana," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini