Cara belajar anak-anak didik baik di tingkat SD, SMP maupun SMA harus dilakukan online. Mereka pun memanfaatkan koneksi internet yang benar-benar bisa diandalkan, sehingga mampu mendukung belajar daring.
Telkomsel sangat memahami kebutuhan masyarakat terhadap koneksi internet. Sebagai bentuk komitmen terhadap perubahan cara belajar anak-anak dari offline ke online, Telkomsel mendukung program pemerintah melalui program 'Merdeka Belajar Jarak Jauh' (MBJJ).
"Selama ini yang menjadi keluhan anak-anak peserta didik adalah koneksi internet tidak stabil, sinyal jelek terutama yang berada di wilayah pelosok atau pinggiran kota. Imbasnya, proses belajar mengajar terganggu dan wali murid harus berpikir ulang untuk mendapatkan koneksi internet yang benar-benar bisa diandalkan. Nah di sini, Telkomsel jadi solusinya," ujar Executive Vice President East Area Sales, Adiwinahyu B Sigit usai bertemu dengan Gubernur Jatim di Grahadi, Rabu (2/9/2020).
Sigit menjelaskan Telkomsel melalui MBJJ telah disosialisasikan ke beberapa provinsi seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Di Jawa Timur, Telkomsel memberikan 1,3 juta kartu perdana lengkap dengan kuota data 10GB, secara gratis untuk anak-anak didik melalui Gubernur Jawa Timur.
"Kami ingin masyarakat bangkit dengan semangat luar biasa dalam menyikapi kondisi saat ini dan bisa melakukan apa saja walau harus lebih banyak berada di rumah," tandasnya.
Sementara Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik bantuan dari Telkomsel. "Kami apresiasi sekali bantuan 1.3 juta kartu perdana Telkomsel. Sangat membahagiakan kami dan anak-anak didik kami, apalagi Jawa Timur menjadi yang pertama menerima bantuan ini.
Penyerahan 1,3 juta kartu perdana tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Sales Telkomsel, Ririn Widaryani ke Gubernur Khofifah.
"Kami berharap dengan bantuan 1,3 juta kartu perdana tersebut, anak-anak didik baik yang ada di wilayah perkotaan maupun pelosok di Jawa Timur bisa nyaman belajar di rumah berkat sinyal terkuat Telkomsel,"ujarnya.
(fat/fat)