Pakar ekonomi asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Wisnu Wibowo memberikan sejumlah tips. Salah satunya, menyarankan penerima stimulus dari pemerintah untuk memanfaatkan uang tersebut dengan membelanjakannya.
Kaprodi S2 Ilmu Ekonomi Unair ini mengatakan jika uang tersebut dimanfaatkan untuk konsumsi, akan lebih bermanfaat dan perputaran uang terus terjadi.
"Pertama bagi kawan-kawan yang masuk di kategori penerima dana stimulus, meskipun mungkin besarnya relatif kecil, tapi kalau itu mampu dimanfaatkan secara bersama-sama, secara stimultan untuk konsumsi ya, bukan untuk menabung atau menahan konsumsi, itu akan lebih banyak membantu perekonomian," papar Wisnu di Surabaya, Rabu (2/9/2020).
Selain itu, Wisnu menyebut di masa pandemi ini, perekonomian bisa dilakukan di rumah. Untuk itu, masyarakat bisa memanfaatkan hal ini dan mendapatkan penghasilan tambahan.
"Yang kedua tentu saja sekarang ekonomi itu ada di rumah atau ekonomi from home. Jadi setiap orang bisa menjadi pelaku usaha, entrepreneur, apakah dalam konteks perdagangan, ataukah dalam konteks produksi atau jasa," imbuh Wisnu.
Salah satu yang bisa dilakukan, tambah Wisnu, dengan memanfaatkan hobi untuk menambah penghasilan. Hal ini bisa menambah penghasilan yang hilang akibat pandemi.
"Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kemampuan digital dan meningkatkan literasi digital kita, sehingga situasi pandemi bisa memunculkan peluang-peluang bisnis baru yang bisa didasarkan pada jenis usaha yang memenuhi di satu sisi itu hobi," ungkapnya.
"Misalnya kita punya passion dan di sisi lain kita punya pendekatan yang semakin kreatif untuk memanfaatkan situasi ini sehingga bisa menambah pendapatan atau mendapatkan yang hilang, agar konsumsi bisa meningkat," lanjut Wisnu.
Wisnu pun menambahkan stimulus dari pemerintah harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Agar, perputaran uang bisa terjadi dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Karena kalau kita hanya menggantungkan stimulus ini, tanpa ada usaha kreatif dari masyarakat ya perbaikan ekonomi tidak akan signifikan," pungkasnya. (hil/iwd)