Kota Surabaya zona oranye setelah pekan lalu masuk zona merah. Sementara di wilayah Jawa Timur lainnya yang masuk zona merah adanya klaster pondok pesantren di Banyuwangi.
Pantauan detikcom di https://covid19.go.id/peta-risiko pada Rabu (2/9) pukul 08.00 WIB, zona merah di Jawa Timur yang sebelumnya berjumlah 4 kini menjadi 8 daerah. Update tersebut tertulis per-30 Agustus 2020.
Kota Surabaya menjadi satu-satunya wilayah yang berubah dari zona merah ke oranye. Tiga wilayah lainnya yakni Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo dan Tuban masih zona merah. Kini wilayah yang menjadi zona merah di Jatim yakni di Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Tuban dan Banyuwangi.
Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan update zonasi memang diperbarui setiap pekannya.
"Peta (zonasi) itu kan ada 3 yaitu epidemiologi, surveilens dan pelayanan kesehatan. Epidemiologi bisa dilihat penambahan kasus, kematian. Jadi ada 3 kriterianya zonasi. Itu jadi alarm buat daerah masing-masing, bisa berubah-ubah setiap pekannya. Kalau merah risiko tinggi, harus hati-hati (daerah) karena diupdate berkala," jelas Joni.
Sementara Anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril membenarkan peta berubah hari ini. "Biasanya hari Selasa kemarin updatenya, ya pagi ini sudah berubah," imbuhnya.
Berikut zonasi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur:
Zona Merah (8 Kab/Kota): Sidoarjo, Tuban, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang.
Zona Oranye (26 Kabupaten/Kota): Kota Surabaya, Gresik, Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Jombang, Kabupaten Blitar, Jember, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro, Trenggalek, Magetan, Bangkalan, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Ngawi, Kota Kediri, Kabupaten Madiun, Pamekasan, Lamongan, Sumenep, Ponorogo, Lumajang.
Zona Kuning (4 Kabupaten): Pacitan, Tulungagung, Sampang, Situbondo.
Sementara total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jawa Timur hingga Selasa (1/9) berjumlah 33.893 kasus. 5.034 kasus di antaranya masih aktif/dalam masa perawatan. 26.463 Kasus di antaranya sudah selesai/sembuh dan ada 2.396 kasus yang dinyatakan meninggal dunia.