Namun dokter pun tak bisa melepas gerendel di jari bocah 7 tahun tersebut. Kemudian, bagaimana kelanjutan cerita yang berawal dari iseng tersebut?
Isamudin semalaman berada di ruang praktik dokter. Dokter pun berusaha melepaskan jari tengah Isamudin dari lubang gerendel. Namun usaha dokter tak berhasil.
"Malah lecet jarinya," ujar Ahmad Sanep, ayah Isamudin kepada detikcom, Jumat (28/8/2020).
![]() |
Sanep akhirnya mengetahui bahwa petugas PMK bisa mengatasi permasalahan tersebut. Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Isamudin dibawa ke kantor Kecamatan Malo, Bojonegoro, tempat petugas PMK janjian dengan Sanep.
Sebelum dilakukan penanganan, petugas PMK membujuk bocah kelas 1 SD itu agar tenang saat dilakukan penanganan. Agar Isamudin juga bisa menahan rasa sakit pada jarinya yang sudah belasan jam tersangkut gerendel pagar masjid.
Saat dilakukan penanganan, Isamudin disuapi ibunya es krim dan menonton YouTube agar perhatiannya teralihkan dari jari tangannya. Petugas PMK hati-hati saat berusaha melepas gerendel dari jari tangan Isamudin. Akhirnya setelah 2 jam berusaha, gerendel tersebut dapat lepas dari jari tangan Isamudin.
![]() |
"Karena ada luka lecet di jarinya, maka bocah ini kita harus rayu supaya tidak nangis terus. Kurang lebih dua jam proses gergajinya ini tadi," kata Yeguh, petugas PMK Bojonegoro.
Iseng membawa petaka bagi bocah Tuban ini. Jari tangannya yang ia masukkan ke gerendel pagar besi Masjid Ar Rosyad ternyata tak bisa ditarik. Jari tangannya tersangkut dan tak bisa dikeluarkan
Bocah itu adalah Muhammad Isamudin, warga Desa Sendang, Senori, Tuban. Jari tengah bocah 7 tahun tersebut tersangkut di lubang gerendel pagar pada Kamis (27/8) jam 15.00 WIB. (iwd/iwd)