.webp)
Polisi di Banyuwangi semakin gencar melakukan razia penerapan protokol kesehatan. Polisi memiliki wacana menerapkan sanksi denda bagi pelanggar.
Per hari, sedikitnya ada 300 pelanggar protokol kesehatan. Yang paling banyak pelanggaran tidak menggunakan masker.
Mereka yang tak menggunakan masker diberi sanksi sosial, seperti menyapu tempat umum dan menyanyikan lagu kebangsaan serta mengucapkan Pancasila. Namun sanksi sosial seperti ini dinilai tidak membuat pelanggar jera. Masih saja banyak masyarakat tak bermasker, berkeliling dengan kendaraan bermotor.
"Rata-rata sekitar 300 pelanggar. Kebanyakan tidak menggunakan masker. Dan masih banyak lagi," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
Menurut Arman, pihaknya mewacanakan penerapan sanksi denda, bagi warga yang tak menggunakan masker saat berada di luar rumah. Sanksi denda itu sudah diusulkan ke Pemkab Banyuwangi.
"Kami sudah berkirim surat dua kali ke Pemkab Banyuwangi untuk wacana denda bagi masyarakat tak bermasker di jalan. Surat itu permintaan kami untuk adanya penegakan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 6 Tahun 2020, tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19," tambahnya.
Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pembagian masker kepada masyarakat. Pembagian masker diharapkan bisa menjadi langkah awal kepedulian masyarakat soal mewabahnya COVID-19.
"Per hari kita bagikan lebih dari 1.000 masker. Tidak hanya di jalan, di perkumpulan dan perumahan. Ini agar mereka memakai masker saat keluar. Jangan hanya disimpan. Jika masker disimpan pastinya virus gampang masuk," tambahnya.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Banyuwangi terus bertambah. Per Hari Rabu (26/8) kemarin, tercatat ada 225 kasus positif COVID-19. Sebanyak 84 pasien dinyatakan sembuh, dalam yang masih menjalani perawatan 132 orang, serta 9 orang meninggal.
