Fakta Baru Kasus Narkoba yang Buat Polisi Disekap di Ponpes Sampang

Fakta Baru Kasus Narkoba yang Buat Polisi Disekap di Ponpes Sampang

Hilda Meilisa - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 11:45 WIB
penyekapan polisi
Keributan saat penyekapan anggota polisi di ponpes di Sampang (Foto: Tangkapan layar)
Sampang -

Polisi menegaskan tak ada rekayasa dalam kasus penyelidikan transaksi narkoba di Sampang yang berujung penyekapan anggota polisi. Ada sejumlah fakta baru yang diungkapkan polisi. Namun, hal ini masih butuh pendalaman lebih lanjut.

Sebelumnya, sejumlah santri dan warga sekitar di pondok pesantren Kecamatan Robatal, Sampang, Madura melakukan penyekapan pada anggota polisi. Hal ini karena menduga polisi merekayasa kasus narkoba jenis sabu.

Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz mengatakan pihaknya mengamankan seorang santri dan adiknya yang diduga mengirim sabu. Sabu yang dikirim adik kepada kakaknya di pesantren ternyata dititipi oleh seseorang.

Abdul menyebut ada jaringan narkoba dengan pelaku berinisial Mn yang tengah diselidiki oleh pihaknya

"Adik yang dititipi barang atas nama Mn," kata Abdul saat dihubungi detikcom, Rabu (26/8/2020).

Saat diamankan polisi, sang adik mengaku kepada polisi jika tidak tahu menahu barang apa yang dititipkan seseorang padanya. Namun sayang, penyelidikan sempat tertunda lantaran ada kesalahpahaman santri hingga warga sekitar ponpes yang berujung penyekapan anggota polisi.

"Dari penjelasan Wakapolres, (adik) juga nggak tahu atas barang yang dititip, sehingga tadinya anggota lidik (hendak) lanjut, tapi keburu ada peristiwa tersebut," ungkapnya.

Meski penyelidikan sempat tertunda akibat kesalahpahaman masyarakat hingga berujung penyekapan pada anggota, Abdul menegaskan pihaknya akan melanjutkan proses penyelidikan kasus ini.

Abdul menambahkan pihaknya dibantu bupati dan sejumlah kiai telah melakukan mediasi dengan ponpes tersebut. Mediasi ini berujung kesepakatan jika ponpes telah menyerahkan proses hukum kepada polisi.

"Mengingat perkara tindak pidana narkotika ini sangat unik dan dimungkinkan peristiwa ini telah banyak diketahui orang banyak, sehingga diputuskan untuk tidak dilanjutkan penyelidikan saat itu dan akan dilakukan lidik di lain waktu," ungkap Abdul.

Simak video 'Detik-detik 2 Polisi Disekap Santri di Sampang':

[Gambas:Video 20detik]



"Proses mediasi berjalan tertib, aman dan kondusif dengan kesepakatan menyerahkan proses tersebut secara hukum dan anggota tersebut dapat kembali bersama rombongan kita," pungkas Abdul.

Sebelumnya, kejadian ini terekam dalam video berdurasi 24 detik yang beredar. Dalam video, kejadian ini berlangsung di lingkungan pesantren yang diduga menggambarkan suasana saat dua anggota polisi diamankan santri dan warga setempat.

"Dinnak reah kennengannah ulama (Di sini tempatnya ulama)," ujar suara dalam video yang dilihat detikcom di Surabaya, Selasa (25/8/2020).

Dari informasi yang dihimpun detikcom, kasus ini bermula pada Senin (24/8) petang. Saat itu, kondisi pesantren ramai aktivitas kunjungan keluarga dan pengiriman makanan hingga uang dari keluarga kepada santri.

Lalu, ada salah satu keluarga santri yang hendak mengirimkan barang. Laki-laki yang disebut sebagai adik dari santri tersebut sudah dibuntuti anggota polisi. Diketahui, adik dari santri masih di bawah umur.

Kemudian, santri yang akan menerima barang, menghampiri adiknya yang sedang duduk di gardu tempat pengiriman. Santir tersebut langsung mengambil barang dan diselipkan di pecinya. Lalu, aparat datang menciduk kedua kakak-beradik ini. Keduanya diamankan dan dibawa ke Polsek Robatal karena kedapatan bertransaksi sabu-sabu.

Polisi kemudian kembali ke lokasi untuk mengambil barang bukti sepeda motor milik keluarga santri. Namun, karena tak terima dengan perampasan ini, terjadi lah penahanan pada polisi.

Suasana juga bertambah ramai saat para alumni pesantren semakin banyak berdatangan. Para alumni mendesak petugas untuk menghadirkan oknum yang sengaja memberi narkoba, karena pengakuan keluarga, ada seseorang tak dikenal yang memberikan barang tersebut.

Saat terjadi penangkapan, muncul provokasi yang menyebut polisi menjebak transaksi sabu-sabu. Akibatnya, polisi pun diamankan para santri dan dibawa ke pesantren.

Halaman 2 dari 2
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.