Warga dan Tokoh Masyarakat yang Getol Cegah Penyebaran COVID Dapat Penghargaan

Warga dan Tokoh Masyarakat yang Getol Cegah Penyebaran COVID Dapat Penghargaan

Suparno - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 16:06 WIB
kadinkes Akan Melakukan Tracing Orang Terdekat
Kapolresta beri penghargaan yang getol mencegah penyebaran COVID-19 (Foto: Suparno/detikcom)
Sidoarjo - Pandemi COVID-19 menjadi perhatihan yang serius dari berbagai instansi dan masyarakat. Bahkan beberapa desa menjadi perhatian karena terbanyak dalam jumlah pasien COVID-19. Banyak kalangan akhirnya berperan berusaha mencegah penyebaran COVID-19. Hingga akhirnya desa yang semula zona merah berubah zona hijau.

Polisi di wilayah Sidoarjo memberikan penghargaan bagi desa dan tokoh masyarakat yang ikut mencegah penyebaran COVID-19. Empat orang yang mendapat penghargaan yakni Kepala Kelurahan Wonocolo M Cholis, Ketua Kampung Tangguh Kelurahan Wonocolo yang juga tokoh masyarakat, M Sahrul Natsir, Ketua Kampung Tangguh RW 12 Desa Waru Moejiono dan Sekdes Waru Slamet Mulyadi.

Warga yang mendapat penghargaan yakni M. Natsir mengaku di desanya, Desa Wonocolo yang berbatasan dengan Surabaya ini merupakan klaster ke dua setelah klaster Waru, S Parman. Sebanyak 25 warganya terpapar COVID-19. Pihaknya dan pihak kelurahan yang dimotori Lurah Wonocolo M Cholis kompak melakukan pencegahan penyebaran.

"Kami juga melockdown kampung. Orang yang keluar masuk kampung harus izin dari pos kampung tangguh. Protokol kesehatan juga kami terapkan secara ketat. Hasilnya kampung kami bisa berubah dari zona merah menjadi zona hijau," jelas Natsir usai menerima penghargaan dari kapolresta, Selasa (25/8/2020).

Sementara warga lain yang mendapat penghargaan yakni Ketua RW XII Kecamatan Waru, Mujiono. Dia berjasa karena mampu mengentas kampungnya dari zona merah menjadi zona hijau penyebaran COVIDd-19.

"Awalnya di lingkungan RW 12 Desa Waru masuk zona merah, ada 58 warga yang terpapar positif COVID-19. Namun Alhamdulillah sekarang semuanya sudah sembuh. Meskipun sekarang sudah zona hijau, kami tetap menerapkan penjagaan yang ketat kepada lalu-lintas orang yang masuk agar warga kami tidak lagi tertular," kata Mujiono usai mendapat penghargaan.

Dan berkat Kampung Tangguh Semeru yang melibatkan TNI/Polri, jelas dia, ditambah kedisiplinan warga, sekarang wilayah ini menjadi zona hijau dan menjadi model penanganan pandemi COVID-19.

"Warga kami harus tetap berdisiplin memakai masker. Bila dijumpai ada warga yang tidak memakai masker, maka warga lain akan mengingatkan," tambahnya.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji mengaku penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi jajaran Polri dan warga untuk berperan aktif dan peduli menangani penyebaran COVID-19.

"Ke depan, kami berharap sinergitas antara TNI/Polri dan warga meningkat untuk menangani pendemi ini. Butuh perjuangan yang terus menerus dan dukungan semua pihak agar wilayah Sidoarjo bisa beranjak menuju zona hijau," katanya.

Pihaknya terus mengingatkan selama belum ditemukan vaksin, akan terus dilakukan pencegahan penularan COVID -19, dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat. Yakni patuh memakai masker, jaga jarak serta rajin mencuci tangan.

"Kita juga akan intens merazia warga yang enggan memakai masker. Sanksinya berupa kerja sosial atau bentuk sanksi yang lain. Kami berharap kesadaran warga terus meningkat. Toh itu semua demi kebaikan dan keselamatan kita bersama," tandasnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.