Surabaya -
Puluhan warga demo di depan Balai Kota Surabaya. Mereka menuntut surat ijo menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM).
Pantauan detikcom, awalnya puluhan warga menggelar aksi di depan air mancur. Kemudian bergerak menuju pintu masuk Bali Kota Surabaya yang berada di Jalan Wali Kota Mustajab.
Mereka membawa sejumlah Bendera Merah Putih dan juga sejumlah poster. Salah satunya bertuliskan 'Bu Risma Tolong Poo'. Selain itu mereka juga memakai kaus berwarna ijo yang bertuliskan 'Hapus Surat Ijo Menjadi SHM'.
Demo sempat diwarnai aksi dorong. Perwakilan para pendemo ingin masuk ke balai kota. Awalnya 10 orang namun dibatasi menjadi hanya 5 orang yang masuk balai kota. Mereka membawa dua kotak berisi dokumen yang diserahkan ke perwakilan Pemkot Surabaya.
"Sekarang surat lagi ditangani satu per satu, ada perwakilan di dalam. Sekarang kita lanjut di DPRD untuk melakukan interpelasi," teriak orator di atas mobil komando, Senin (24/8/2020).
Sementara Pembina Komunitas Pejuang Surat Ijo Surabaya Taufik Iman Santoso mengatakan, mereka ingin menggugah Pemerintah Kota Surabaya lewat demo ini.
"Jadi harusnya pemerintah menyejahterakan masyarakat. Amanah undang-undang mengenai tanah itu untuk kemakmuran rakyat. Bukan untuk kepentingan pemkot. Nah ini adalah tanah negara, jelas pemkot mengajukan tanah negara menjadi HPL (Hak Pengelola Lahan)," kata Taufik.
"Nah HPL itu hanya pelimpahan pengelolaan saja, bukan hak milik. Tapi oleh pemkot disewakan, alasannya disewakan. Itu melanggar ketentuan," lanjut Taufik.
Dalam aksi ini Taufik menyampaikan, pihaknya ingin mendorong Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) agar segera mengeluarkan keputusan mengenai pencabutan HPL tersebut.
"Kita juga meminta ke DPRD untuk melakukan interpelasi untuk meneliti, apakah aset pemkot ini miliknya. Ternyata dalam simbada pemkot ini dari mana," pungkas Taufik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini