Posyandu Surabaya Digelar Door to Door di Tengah Pandemi COVID-19

Posyandu Surabaya Digelar Door to Door di Tengah Pandemi COVID-19

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 24 Agu 2020 11:35 WIB
Dinkes Surabaya terus memperhatikan pertumbuhan balita meski fokus menangani pandemi COVID-19. Salah satunya memastikan program Posyandu tetap terlaksana.
Pembagian vitamin A dan program Posyandu Dinkes Surabaya/Foto: Istimewa
Surabaya -

Dinkes Surabaya terus memperhatikan pertumbuhan balita meski fokus menangani pandemi COVID-19. Salah satunya memastikan program Posyandu tetap terlaksana.

Untuk memastikan program tersebut berjalan, Dinkes bersama para kadernya door to door melakukan Posyandu serta pendistribusian vitamin A. Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, program pemberian vitamin A dilaksanakan setiap satu tahun dua kali. Yakni pada Februari dan Agustus.

Namun pada Agustus ini ada sedikit perubahan mekanisme Posyandu dan pemberian vitamin. "Untuk pemantauan pertumbuhan balitanya itu dapat dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali. Termasuk selama masa pandemi melalui para kader. Tetapi yang pemberian vitamin hanya satu tahun dua kali," kata Febria di Dapur Umum Balai Kota, Senin (24/8/2020).

Febria Rachmanita atau yang akrab disapa Feny menjelaskan, kali ini pendistribusian vitamin A dimulai dari kader wilayah Puskesmas Simo Mulyo dan Sawah Pulo. Para kader tersebut berkeliling ke rumah penduduk yang di dalamnya terdapat para balita. Di sana, para balita akan ditimbang, diukur tinggi dan diberikan vitamin A.

"Jadi mekanismenya balita-balita itu akan dipantau pertumbuhannya secara mandiri oleh ibu atau pengasuh menggunakan pita lila. Pita ini untuk mengukur lingkar lengan atas. Kemudian hasilnya akan dikirimkan via google form ke Puskesmas," ungkap Feny.

Dari data tersebut Feny menjelaskan, bahwa selanjutnya dilakukan pengkajian di masing-masing Puskesmas. Jika balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk atau pita lila yang hasilnya di bawah 12.5 sentimeter, maka akan dilakukan janji temu dengan petugas.

"Tujuannya Puskesmas akan mengukur tinggi berat dan panjang badannya. Serta memberikan intervensi untuk mencegah stunting," jelas Feny.



Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan oleh Puskesmas agar menemukan atau mendeteksi dini kejadian balita yang tengah mengalami gizi buruk. Sehingga dapat segera dilakukan penanganan.

"Kami terus lakukan pemantauan untuk para balita untuk mencegah stunting dan gizi buruk supaya dapat tertangani sedini mungkin," pungkas Feny.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.