.webp)
Panitia pertunjukan seni di Alun-alun Suroboyo telah dipanggil polisi. Pemanggilan terkait penyelenggaraan kegiatan tanpa izin dan menimbulkan kerumunan warga tanpa physical distancing telah dilakukan, Jumat (22/8/2020).
Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Wimboko membenarkan pihaknya telah memanggil panitia pertunjukan seni Alun-alun Suroboyo. Pemanggilan itu telah dilakukan oleh Sat Reskrim.
"Dipanggil kemarin," ujar Wimboko kepada detikcom saat dikonfirmasi, Sabtu (22/7/2020).
Sedangkan siapa dan berapa yang dipanggil, Wimboko tidak mengetahui detailnya. Sebab pemanggilan ditangani oleh oleh Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.
"Itu Serse yang manggil kemarin. Biasanya (penanganan) siapa yang tahu duluan. Kalau yang duluan saya ya saya, kalau yang lain ya yang lain. Ganti-gantian," tuturnya.
"Nanti saya infokan lagi," pungkas Wimboko.
Secara terpisah detikcom berusahan menghubungi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran. Namun panggilan telepon belum mendapat jawaban.
Sebelumnya, Senin (17/8), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Alun-alun Suroboyo. Rencananya, selama 7 hari setelah diresmikan, pemkot akan menggelar pertunjukan musik hingga seni budaya di alun-alun tersebut.
Pemkot Surabaya pun dihujani kritik dari netizen hingga anggota dewan. Pemkot menjadi pihak yang paling disalahkan atas terjadinya kerumunan warga di Alun-alun Suroboyo. Polisi tidak mengeluarkan izin kegiatan apapun yang mengumpulkan massa. Termasuk pertunjukan seni di Alun-alun Suroboyo.
Bahkan jadwal acara seni yang digelar selama 7 hari tiba-tiba ditutup sementara tertanggal Jumat (21/8/2020).
Polisi menyebut meski penyelenggaranya merupakan Pemkot Surabaya, setiap acara harus tetap mendapatkan izin keramaian dari pihak kepolisian. Minimal dalam bentuk surat pemberitahuan.
Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Wimboko memastikan, polisi tidak memberikan izin pada acara pertunjukan seni di Alun-alun Suroboyo. Hal itu karena kondisi penularan COVID-19 di Kota Pahlawan masih tinggi.
