"Tunggu hasil swab massal kedua kalinya yang kita kirim ke Surabaya, untuk 42 karyawan pabrik rokok," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Satgas COVID- 19 Kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono MMKes saat dihubungi, Sabtu (22/8/2020).
Jika hasil tetap sama dengan hasil swab mandiri yang dilakukan pihak pabrik, jelas dia, pihaknya akan melakukan langkah tracing dan sterilisasi.
"Karena angka yang positif COVID-19 tinggi, maka pabrik rokok menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Kabupaten Probolinggo," tambahnya.
Jika nantinya ditemukan penambahan positif COVID-19 di swab kedua, pihak perusahaan akan mengambil langkah koordinasi dengan Bupati Probolinggo.
"Jika nanti hasil tetap positif COVID-19, serta ada penambahan karyawan terpapar COVID-19, kita akan melakukan kajian bersama dengan Bupati Probolinggo, untuk mengambil langkah apakah operasionalnya lockdown atau tidak," tandas Koordinator Pengamanan dan Gakkum Satgas COVID-19 Probolinggo, Ugas Irwanto.
Puluhan karyawan yang terpapar COVID-19 semuanya dalam kondisi kesehatannya yang stabil. Sebanyak 31 orang karyawan merupakan warga Probolinggo. Mereka dikarantina di rumah sehat yang berada di Kecamatan Dringu. Sementara 11 karyawan lainnya asal luar kota dan dikarantina mandiri di rumah milik perusahaan.
Sementara data terkini Dinkes Kabupaten Probolinggo, total pasien terpapar COVID-19, ada 346 orang. Pasien sembuh 275 orang, 58 orang masih dirawat dan 13 meninggal dunia. (fat/fat)