Musisi sekaligus Politikus Partai Gerindra Ahmad Dhani akan mempertimbangkan maju di Pilwali Surabaya 2020. Lalu, bagaimana analisis pengamat politik soal peluang suami dari Mulan Jameela itu?
Pengamat politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Andik Matulessy mengatakan peluang Ahmad Dhani di Pilwali Surabaya sangat sulit. Sebab Dhani tercatat sempat berselisih dengan sebuah ormas di Kota Pahlawan.
Kasus yang dimaksud Andik adalah ujaran vlog 'idiot yang dilontarkan oleh pentolan Dewa 19 pada tahun 2019 ke anggota banser. Dalam kasus itu, Dhani akhirnya dilaporkan dalam perkara ITE dan harus menerima hukuman 1 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya waktu.
"Peluangnya untuk jadi calon atau dipilih agak sulit karena pernah berselisih dengan ormas besar di Surabaya," ujar Andik kepada detikcom, Selasa (18/8/2020).
Menurut Andik, selain pernah berselisih, Kota Surabaya sejak dulu dalam kontestasi pilkada punya khas tersendiri bagi semua calon yang akan bertanding. Khas itu, yakni paling tidak pernah berkontribusi di Kota Pahlawan.
"Surabaya punya kekhasan bahwa yang banyak berkontribusi di Surabaya yang akan menjadi pemimpin Surabaya. Tidak berdasar keberuntungan atau popularitas nasional," papar pria yang juga mantan Wakil Rektor Untag Surabaya itu.
Simak juga video 'Ahmad Dhani Tegaskan Tak Maju Pilwali Surabaya':
Andik juga menilai, pernyataan Dhani yang akan mempertimbangkan maju di Pilwali Surabaya 2020 dinilai mepet. Sebab, untuk menjadi calon, setidaknya sejak lama sudah harus turun menyapa konstituen di Kota Pahlawan.
"Membangun image calon tidak bisa dalam jangka waktu pendek. Perlu waktu pendekatan ke konstituen," tutur Andik.
Andik tidak menampik, bahwa dalam politik segala sesuatu bisa terjadi di menit-menit akhir. Meski begitu Gerindra sebagai partai yang menaungi juga harus mencari koalisi untuk mencalonkan Dhani
"Bisa saja. Tapi karena Gerindra tidak bisa tampil sendiri, harus kolaborasi dengan parpol lain, itu yg berat," tukas Andik.
Sebelumnya, Ahmad Dhani kecewa ada pihak yang mencuri video dukungan dari Tionghoa miliknya. Video dukungan komunitas Tionghoa ini dikemas seolah-olah barang baru, terkait Pilkada Pasuruan.
Padahal, video itu adalah dukungan untuknya di Pilkada Bekasi pada 2016 lalu. Dhani menyebut berita maju Pilkada Pasuruan sebagai hoaks. Ia menegaskan tak pernah kepikiran maju di Pilkada Pasuruan.
"Kalo Surabaya masih mikir-mikir, kalau Pasuruan sama sekali nggak," kata Ahmad Dhani saat dihubungi, Senin (17/8).