"Tim DLH dan pengairan tadi sudah ke lokasi, sudah diinvestigasi. Itu busa dari detergen, tidak bahaya," kata Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Heru Farianto, Jumat (14/8/2020).
Heru menambahkan, busa tersebut berasal dari pabrik yang sudah tidak beroperasi. Pabrik tersebut digunakan untuk mencuci barang-barang bekas seperti drum dan lainnya.
"Di pabrik itu digunakan tempat cuci drum dan barang lain pakai detergen. Di dalam pabrik ada kubangan untuk mencuci barang bekas. Nah kolam itu diurug airnya meluber ke sungai karena berisi detergen jadi busa," terang Heru.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video busa bak awan meluap dari saluran air, beredar di media sosial. Dalam video yang beredar di WhatsApp dan Facebook, tampak busa berwarna putih itu memenuhi saluran air bahkan menutup jalan paving.
Busa itu muncul mulai Kamis (13/8) pukul 20.00 WIB. "Tadi malam masih sedikit. Nah kita kan ndak tahu, tambah malam semakin banyak hingga pagi hari," kata Camat Gempol Nur Kholis. (sun/bdh)