Mentan menilai Kabupaten Blitar bisa berkontribusi lebih maksimal dalam penanganan pangan selama pandemi COVID-19 ini. Tidak hanya dari produk telur, cabai dan susu. Namun diharapkan ada pengembangan industri tambahan untuk menaikkan nilai tambah produk dasar pertanian.
"Kabupaten Blitar ini pioner wilayah dengan multikomoditi produk pertanian. Saya berharap produksi di sini bisa ditingkatkan, agar bisa memback up kebutuhan pangan daerah lainnya," ucap Syahrul kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
Sebagai bentuk dukungan bagi petani di wilayah Kabupaten Blitar, maka Kementan memberikan bantuan senilai Rp 16,23 miliar. Rinciannya, untuk pengadaan benih dan budidaya tanaman sebanyak Rp 8,7 miliar. Untuk sarana dan prasaran sebanyak Rp 4,77 miliar.
Kemudian pengembangan tanaman kakao Rp 1,8 miliar, sarana pascapanen Rp 78 juta. Serta bantuan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa 40 ekor sapi potong dan 75 ekor kambing/domba senilai Rp 883,75 juta.
Tak hanya Kabupaten Blitar, namun untuk ketahanan pangan selama pandemi COVID-19 ini, Kementan juga menyalurkan bantuan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur senilai Rp 288.268.067.750.
Bupati Blitar Rijanto mengapresiasi saran-saran strategis Kementan untuk ketahanan pangan di Kabupaten Blitar. Selain itu, diterimanya bantuan dari Kementan ikut mendorong Kabupaten Blitar meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan peternakannya.
"Kami sangat senang dikunjungi Pak Mentan. Beliau selain memberikan bantuan juga memberikan solusi dan masukan-masukan strategis supaya kita makin produktif dan punya ketahanan pangan yang kuat selama pandemi Corona. Semoga bantuan ini bisa meningkatkan kapasitas produksi kita, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah lain," pungkasnya. (iwd/iwd)