Desa Balun, Kecamatan Turi kerap disebut sebagai Desa Pancasila. Desa ini kembali membuktikan kerukunan dengan meresmikan Padmasana di Pura Sweta Mahasuci.
Pemangku Pura Sweta Mahasuci, Mangku Tadi mengatakan, Padmasana diresmikan Bupati Lamongan Fadeli dan jajaran Forkopimda, Rabu (12/8). Padmasana ini dibangun berkat kerja sama dari berbagai pihak. Tak hanya Pemkab Lamongan, tapi juga dibantu para donatur.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu pembangunan Padmasana ini," kata Mangku saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020).
Padmasana, menurut Mangku, merupakan sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia. Pendanaan pembangunan Padmasana ini tidak hanya berasal dari umat Hindu saja. Tapi juga berasal dari umat agama lain dan juga bantuan dari Pemkab Lamongan.
"Keberadaan Padmasana sangat penting bagi umat Hindu, sebab jika belum memiliki Padmasana, maka belum bisa disebut Pura," terang Mangku.
Ia menambahkan, Pura Sweta Mahasuci memiliki kurang lebih 300 jemaah yang kebanyakan berdomisili di Desa Balun. Yang juga dikenal sebagai Desa Pancasila.
Bupati Fadeli yang menyambangi dan meresmikan Padmasana mengaku bangga, dan menyampaikan rasa terima kasihnya pada pengurus agama Hindu dan umat beragama lainnya yang ada di Desa Balun. Praktik kerukunan dan hidup damai di Desa Balun sudah seharusnya ditularkan ke lain desa, agar persatuan dan kesatuan serta kegotongroyongan seperti di Desa Balun bisa dicontoh.
"Saya cukup terharu ketika masuk sini. Saya memang sudah pernah masuk ke sini beberapa waktu yang lalu tapi baru kali ini diberi kepercayaan untuk meresmikan Padmasana," ungkap Fadeli seraya mengajak untuk menularkan virus perdamaian di Desa Balun ke tempat-tempat lain.
Persatuan dan kesatuan di Desa Balun ini memang lebih spesifik karena ada masjid, pura dan gereja yang saling berdampingan dan masyarakatnya bersatu. Menurutnya, dengan kebhinnekaan ini masyarakat Desa Balun layak disebut sebagai Desa Pancasila. Apalagi ditambah dengan tempat wisata religi yang diresmikan tahun 2019. Selain meresmikan Padmasana, tempat ibadah yang letaknya tak jauh dari masjid desa dan gereja itu sekaligus dikukuhkan sebagai tempat ibadah tangguh.
"Kalau kita berbicara tangguh COVID-19, harus jaga jarak, maskernya harus dipakai, harus ada tempat cuci tangan," lanjut Fadeli.
Sebelum ke Pura Sweta Mahasuci, Fadeli bersama rombongan juga berkesempatan singgah di gereja dan masjid Desa Balun yang diresmikan sebagai tempat ibadah tangguh. Rombongan juga berkunjung ke lembaga pendidikan TK yang ada di Desa Balun dan menyerahkan bantuan. Yakni berupa wastafel, tempat cuci tangan untuk mendukung gerakan melawan COVID-19.