Pantuan detikcom di lokasi, massa melakukan longmarch dari Grahadi menuju DPRD Kota Surabaya dan Balai Kota. Dalam perjalanannya, mobil-mobil yang berisi sound system ini menyalakan musik mulai tradisional hingga musik DJ. Sembari berjalan mereka berteriak menyampaikan aspirasinya.
Selain itu, massa yang mayoritas pekerja seni mempertontonkan aksi mereka seperti memainkan adegan Reog di jalanan. Tak lupa mereka membawa berbagai spanduk dan poster.
"Bu Wali (Wali Kota Risma), anakmu teko maneh bu (Anakmu datang lagi)," kata salah seorang orator di atas mobil komando.
"Winginane (Kemarin lalu) kita tidak njenengan (anda) temui. Kita bingung bu wali mau makan apa, tidak kerja. Anakmu butuh kepastian bu. Pekerja seni tidak kerja 5 bulan," imbuhnya.
Ratusan massa ini menuntut Wali Kota Risma mencabut Perwali Surabaya No 33 tentang Tatanan Normal Baru di Tengah Pandemi COVID-19. Mereka menganggap, Perwali tersebut merugikan mereka karena tidak memberi izin untuk kegiatan seperti hajatan, pertunjukan seni.
Massa kini telah terpusat di pintu Timur Balai Kota Surabaya. Satu per satu massa menyampaikan aspirasinya di atas mobil komando.
Tonton video 'Pekerja Seni di Surabaya Demo, Tuntut Izin Hajatan Diterbitkan':
(fat/sun)