Gamelan Peninggalan Sunan Drajat di Lamongan Dikonservasi

Gamelan Peninggalan Sunan Drajat di Lamongan Dikonservasi

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 16:47 WIB
gamelan singo mengkok
Gamelan Singo Mengkok peninggalan Sunan Drajat (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Lamongan kaya akan benda bersejarah yang tersimpan di museum. Salah satu benda bersejarah Lamongan tersebut adalah gamelan Singo Mengkok, seperangkat gamelan peninggalan dari Sunan Drajat yang saat ini sedang dikonservasi dan tersimpan di Museum Sunan Drajat Lamongan.

Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan Mifta Alamudin mengatakan gamelan Singo Mengkok adalah salah satu alat musik yang sering dimainkan oleh Sunan Drajat. Dikenal dengan gamelan Singo Mengkok karena di bagian bawah gamelan tersebut terdapat ukiran patung berbentuk singa yang sedang membungkuk.

"Makna simbolisnya yang pertama adalah Singo (Singa) yang menjadi perwakilan dari tingkah laku kehewanan, dalam hal ini dimaknai sebagai hawa nafsu manusia. Sementara mengkok bisa diartikan sebagai bengkok yang digambarkan dalam ukiran singa yang sedang membungkuk. Secara keseluruhan, Singa yang menunduk ini dideskripsikan sebagai singa yang menahan hawa nafsu dan hanya tunduk di hadapan pencipta-Nya," terang Mifta Alamuddin saat berbincang dengan detikcom, Selasa (11/8/2020).

Melalui gamelan ini, lanjut Mifta, Sunan Drajat menyampaikan nasihat sekaligus gambaran masyarakat di era itu. Melalui gamelan ini juga, imbuh Mifta, Sunan Drajat menyebarkan agama islam. Kini, gamelan yang dimainkan oleh Sunan Drajat tersebut tengah dikonservasi dengan melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

"Kegiatan konservasi dilakukan pada gamelan Singo Mengkok dan koleksi Museum Sunan Drajat yang terdiri 26 koleksi dengan rincian koleksi kayu sejumlah 12 buah, koleksi perunggu 3 buah, koleksi besi 6 buah serta koleksi besi 11 buah," ujar Mifta.

Melalui gamelan singo mengkok ini, tambah Mifta, Sunan Drajat menyampaikan pitutur dan ajaran Islam ke warga dengan menyanyikan tembang Pangkur. Alunan tembang pangkur Sunan Drajat inilah, imbuh Mifta, yang diiringi oleh gamelan Singo Mengkok.

"Gamelan ini merupakan peninggalan Sunan Drajat yang paling berarti. Sebab gamelan tersebut yang telah berjasa menjadi sarana penyebaran agama Islam," terangnya.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho yang melakukan konservasi terhadap benda-benda bersejarah koleksi Museum Sunan Drajat ini mengungkapkan proses konservasi benda-benda kuno tersebut dilakukan dengan larutan organik, tanpa bahan kimia.Pemanfaatan bahan organik ini, menurut Wicaksono, supaya tidak merusak benda bersejarahnya karena gamelan yang ada berbahan kayu.

"Salah satu cairan organik yang digunakan untuk proses konservasi adalah air rendaman tembakau, cengkeh serta pelepah pisang, masing-masing setengah kilo gram untuk benda-benda yang berbahan kayu. Bahan lainnya yang kita pakai juga adalah jeruk nipis," ujar Wicaksono.

Dari sekian banyak koleksi benda bersejarah di Museum Sunan Drajat, lanjut Wicaksono, ada beberapa benda yang tidak dilakukan konservasi. Benda-benda tersebut seperti koleksi kitab-kitab serta naskah lontar.

gamelan singo mengkokGamelan Singo Mengkok (Foto: Eko Sudjarwo)

"Karena butuh treatment khusus kalau untuk kertas serta naskah-naskah lontarnya," ungkapnya.

Mifta menambahkan seluruh koleksi Museum Sunan Drajat yang telah dikonservasi terlihat lebih bersih, terawat, dan mudah diidentifikasi bentuk maupun ornamennya. Untuk tetap mempertahankan kondisi koleksi yang telah dikonservasi, akan dilakukan perawatan secara teratur.

"Setelah dilakukan proses konservasi, ruang pameran di Museum Sunan Drajat Lamongan juga akan diatur suhu dan kelembaban serta sirkulasi udaranya, sehingga fluktuasi suhu tidak terlalu tinggi," tutur Mifta seraya berharap agar benda-benda bersejarah di museum ini tetap lestari dan terhindar dari kerusakan yang dapat mengurangi nilai pentingnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.