Pelajar di Surabaya Sulap Kulit Pisang Jadi Nugget dan Pupuk Cair

Pelajar di Surabaya Sulap Kulit Pisang Jadi Nugget dan Pupuk Cair

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 11:20 WIB
Selama pandemi COVID-19, tak sedikit siswa di Surabaya menghilangkan kejenuhan dengan berkreativitas. Mereka membuat karya yang bisa dimanfaatkan banyak orang.
Deninta Vasthy Berliani, siswi kelas 9 SMPN 6 Surabaya/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Selama pandemi COVID-19, tak sedikit siswa di Surabaya menghilangkan kejenuhan dengan berkreativitas. Mereka membuat karya yang bisa dimanfaatkan banyak orang.

Seperti yang dilakukan Deninta Vasthy Berliani, siswi kelas 9 SMPN 6 Surabaya. Dia menyulap kulit pisang menjadi produk yang bermanfaat. Baik untuk lingkungan maupun kesehatan.

Gadis yang akrab disapa Deninta ini pencinta pisang goreng. Namun ketika membeli dia sering menemukan kulit pisang yang berserakan di tempat sampah.

Dari apa yang ia pelajari, rupanya kulit pisang yang membusuk dapat mengeluarkan gas metana. Di mana gas tersebut bisa merusak lapisan ozon. Oleh karena itu, dia berinisiatif mengolahnya menjadi pupuk cair untuk tanaman.

"Pupuk cair bisa menggunakan semua jenis kulit pisang, kalau yang saya buat dari kulit pisang ambon sama sunpride karena lebih manis. Kulit pisang tidak ada kolestrol dan pupuk cair ini memiliki kandungan zat besi yang baik untuk tanaman," kata Deninta di rumahnya di Kalijudan Asri, Selasa (11/8/2020).

Untuk mendapatkan sampah kulit pisang, Deninta mengadopsi lima pedagang gorengan atau sampah rumah tangga. Dengan begitu, dia akan lebih banyak membuat pupuk cair.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk cair yakni kulit pusang, 600 mililiter air, satu tutup botol EM4 ditambah sedikit gula. Cara membuatnya, kulit pisang dipotong-potong menjadi bagian kecil. Kemudian dimasukkan ke botol bekas. Semua bahan dicampur biasa atau di-blender agar lebih halus.

"Perlu difermentasi tiga sampai empat hari. Tetapi dibuka lima menit buat ngeluarin gas hasil fermentasi. Cara menggunakannya, kulit pisang disaring. Kita membuat sarinya dicampur air lagi, kulit pisang ditaruh di atas tanah biar mengurai," imbuhnya.

Sampah kulit pisang tak hanya dijadikan pupuk cair saja oleh Deninta. Tetapi juga diolah menjadi makanan ringan yang rasanya seperti ayam. Yakni nugget kulit pisang.

Proses pembuatannya pun cukup sederhana, kulit pisang terlebih dulu direbus pakai air garam untuk menghilangkan getahnya dan agar lunak. Kemudian dikerok bagian dalamnya, dicampur bawang putih, merica, telur, tepung terigu, tepung roti. Kemudian dikukus selama 30 menit sambil dicetak. Setelah itu nugget kulit pisang bisa digoreng dan disantap.

"Jadi yang diambil hanya bagian daging kulit pisang. Jika dikonsumsi dapat bermanfaat untuk menurunkan kolestrol dan dapat dikonsumsi semua usia nugget vegetarian," ujarnya.

Gadis kelahiran Surabaya, 12 Oktober 2005 ini ingin kreativitasnya bermanfaat bagi masyarakat. Sekaligus dapat memilah sampah yang ternyata dapat diolah kembali menjadi produk berguna.

"Pengen berguna untuk masyarakat, mengajak masyarakat untuk mengolah limbah sampah mereka sendiri. Memilahkan sampah pisang goreng," kata dia.

Diketahui, kedua produknya sudah disosialisasikan kepada lebih dari 1.000 orang. Seperti di pasar, kampung, event bahkan mahasiswa. Deninta juga tidak menjual produknya.

"Tidak dijual, tapi lebih kepada memberitahu masyarakat jika sampah kulit pisang bisa diolah kembali. Dan mereka dapat membuatnya sendiri di rumah dengan cara yang mudah," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.