Aksi brutal massa perguruan silat merusak puluhan rumah dua desa di Situbondo, menyita perhatian pemerintah setempat. Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto turun langsung meninjau lokasi. Baik yang di Desa Kayuputih Kecamatan Panji, maupun Desa Trebungan Kecamatan Mangaran. Bupati Dadang cukup geram, hingga menyebut aksi perusakan itu sebagai tindakan memalukan.
"Kekuatan yang ada tidak dijadikan prestasi. Tapi malah mencoreng dan membuat masalah baru saat Indonesia sedang dalam masa pandemi. Ini sungguh memalukan," kata Bupati Dadang Wigiarto kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (10/8/2020).
Saat ini, sambung Dadang, Kabupaten Situbondo sendiri sedang berjibaku memperbaiki bidang ekonomi dan kesehatan masyarakat dampak pandemi COVID-19. Namun, kondisi tersebut malah justru dicederai dengan tindakan perusakan. Karena itu, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban pihak yang terlibat.
"Kalau mau sportif, menyerah dong. Karena mau lari kemana saja pasti akan ditangkap," tandas Bupati Dadang.
Tonton video 'Massa Diduga dari Perguruan Silat Rusak Rumah Warga di Banyuwangi':
Selebihnya, Bupati Dadang mengaku kasus perusakan itu sebagai pembelajaran penegakan hukum, agar mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Sebab, kasus pengrusakan massa perguruan silat biasanya ada oknum yang menggerakkan atau memprovokasi agar timbul kebencian antar kelompok.
"Makanya, kasus perusakan ini harus diusut tuntas sampai ke akarnya," desak Bupati Dadang Wigiarto.
Sebelumnya, puluhan rumah warga dua desa di Situbondo, jadi sasaran amuk massa dari sebuah perguruan silat. Dua desa itu yakni Desa Kayu Putih Kecamatan Panji dan Desa Trebungan Kecamatan Mangaran. Kaca-kaca rumah itu dilempari batu dan dipukul menggunakan kayu hingga pecah berantakan.
Sebuah kios bensin di tepi jalan juga ikut dirusak dan dibakar. Tak hanya itu, empat unit mobil dan tempat usaha warga yang ada di tepi jalan Pelabuhan Kalbut juga ikut jadi sasaran perusakan. Aksi perusakan parah itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi.