Dinkes Lamongan Kirim Sampel Makanan Penyebab Keracunan ke Surabaya

Lamongan - Penyebab keracunan di hajatan pernikahan yang terjadi di Kelurahan/Kecamatan Babat, belum diketahui. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan.

Kadinkes Lamongan dr Taufik Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan uji laboratorium sampel sisa makanan yang dikonsumsi warga. Sampel makanan tersebut telah dikirim ke laboratorium milik Provinsi Jatim di Surabaya.

"Memang SOP-nya begitu (harus ke laboratorium)," kata Taufik Hidayat kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).

Mengapa harus ke laboratorium milik Provinsi Jatim? Taufik menyebut karena yang mampu memeriksa adalah laboratorium provinsi. Hasilnya, akan diketahui setelah hasil uji laboratorium selesai dan dikirim ke Lamongan.

Baca juga: 100 Warga Lamongan Keracunan Makanan Hajatan, 15 Dilarikan ke Puskesmas

"Juga karena yang mampu memeriksa sampel sisa makanan tersebut adalah laboratorium provinsi," tuturnya.

Kepala Puskesmas Babat dan Sekretaris Kelurahan Babat mengakui jika mereka telah mengambil sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan warga.

Sebelumnya, lebih dari 100 warga Kelurahan Babat mengeluhkan pusing, mual dan muntah diduga keracunan massal. Mereka keracunan usai menyantap hidangan di hajatan pernikahan yang digelar warga setempat. Dari 100 lebih warga yang keracunan, 15 di antaranya harus menjalani perawatan di Puskesmas Babat.

Pihak puskesmas telah mengambil sampel sisa makanan dari hajatan pernikahan yang diduga menjadi penyebab keracunan dan diserahkan ke Dinkes Lamongan untuk dilakukan uji laboratorium. (fat/fat)