"Kami dari Sidoarjo sudah dalam kondisi sama-sama sakit. Karena kondisi Bunda tidak separah bapak (Suaminya), maka bapak yang isolasi di rumah sakit," jelas Satiyem saat dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).
Karena merasa sakit, dirinya langsung melakukan isolasi mandiri. Dirinya bercerita, saat pulang dari Sidoarjo itu dirinya sudah tidak bisa merasakan pahit, manis atau pedes. Bahkan dia tidak bisa mencium bau apapun. Selain itu pendengarannya juga kacau balau.
"Pandangan matanya juga sudah tidak bisa tajam, kepala pusing dan merasakan demam," tambah wanita yang juga pernah menjabat sebagai Kabag Humas Pemkab Banyuwangi ini.
Dirinya pun melakukan swab sekitar 5 hari lalu. Dan sejak Senin, 3 Agustus 2020 dirinya sudah menjalani isolasi di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Banyuwangi.
Menurutnya, selama melakukan isolasi mandiri di rumah, dia melakukan pengobatan dengan cara mengkonsumsi minuman herbal buatannya sendiri. Setelah mengkonsumsi minuman herbal kondisinya sudah sangat berbeda. Dia mengaku merasa lebih baik.
"Yang semula sama-sama parah (dengan suaminya). Bunda punya keyakinan dengan minum jamu pasti bisa memulihkan imun. Bunda lakukan itu. Alhamdulillah gejala itu mulai berkurang," bebernya.
Sebelumnya, Satiyem pernah mendaftarkan diri sebagai bacalon Bupati Banyuwangi melalui jalur perseorangan. Selain itu, dirinya juga berlomba mendapatkan rekomendasi dari beberapa partai di Banyuwangi. Bahkan baliho dan pamflet wajahnya sudah terpampang di sudut Kabupaten Banyuwangi. (fat/fat)