Di kampus, pelaku dikenal memiliki penyimpangan seksual. Bahkan tak sedikit cerita keluhan dari para mahasiswa baru (maba) bahwa pelaku sering meminta korban dijadikan objek bungkus-membungkus dengan alasan riset.
"Dia (pelaku) sejarahnya sebenarnya dari dulu seperti itu. Waktu saya masih maba, banyak teman mendekati dan mengeluh. Saya dapat cerita banyak keluhan seperti itu," kata Amoretta Putri (20), mahasiswa FIB Unair semester 7, kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).
Amoretta, yang mengikuti akun Instagram pelaku, juga mendapati hal-hal tak wajar. Pelaku diketahui tengah bersemangat menyuarakan tentang LGBT.
"Dan saya yang ketahui di media sosialnya lagi getol-getolnya menyuarakan LGBT," ujarnya.
Bahkan pelaku, yang dikenal menyukai sesama jenis, bangga mengakuinya. Masih di media sosialnya, pelaku dengan tinggi hatinya menuliskan biseksual.
"Di Instagram pun dia menuliskan biseksual dengan bangga. Teman-teman angkatannya tahu kok dia memang gay. Sudah terkenal gitu," kata dia.
Sementara itu, Presbem FIB Unair, Adnan Guntur (20), mahasiswa semester 7, mengatakan sejauh ini kasus pelaku telah ditindaklanjuti. Namun, itu semua tak berbuah manis.
"Sama teman-teman diselesaikan dari berbagai jalur. Angkatannya (2015) sendiri, beberapa kepanitiaan menolak dia ada di kepanitiaan (kaderisasi)," kata Adnan.
"Ternyata dia masih belum tobat. Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia, dicari IG-nya, ngajak follback," pungkasnya.
Tonton video 'Gilang dan Fetish Kain Jarik Hebohkan Twitter, Apa Itu Fetish?':
(iwd/iwd)