Jelang Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Surabaya (DKPP) makin gencar melakukan pemeriksaan hewan kurban. Petugas menemukan hewan kurban yang sakit kulit dan diare.
Plt Kabid Peternakan dan Penyuluhan DKPP Surabaya Rahmad Kodariawan mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan mulai 13 hingga 20 Juli, pihaknya sudah memeriksa 2.338 sapi dan 1.638 kambing.
"Jadi mulai pemeriksaan tanggal 13 sampai hari ini, ada beberapa hewan yang sakit. Cuman sakit itu diare dan penyakit kulit. Ndak banyak tapi. Jadi 5 sapi dan 2 kambing," kata Rahmad saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (23/7/2020).
Rahmad berharap, para penjual hewan kurban tidak menjual dulu sapi atau kambing yang sakit. Pihaknya meminta pemilik untuk menyembuhkan hewan tersebut sebelum dijual.
"Harapannya kami mohon kepada penjual agar disembuhkan. Kalau (penyakit) kulitkan tidak terlalu anu ya dalam beberapa hari bisa hewannya sembuh," imbuh Rahmad.
Rahmad menjelaskan, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum dijual dan disembelih. Hewan tersebut diberi tanda stiker jika sudah diperiksa dan sehat.
"Yang sehat itu kita kasih stiker. Yang belum sehat kita beritahukan kepada penjual. Mas, Pak ini hewan ada masalah kulitnya sedikit, tolong disembuhkan dulu. Termasuk diare tolong disembuhkan dulu. Harapannya beberapa hari bisa sembuh. Kalau sembuh berarti layak untuk dipotong," tambah Rahmad.
Hewan sakit, Rahmad menjelaskan, hanya ditemukan di beberapa lapak penjual di Surabaya. Tidak secara menyeluruh.
"Hanya di beberapa titik. Kemarin di Mayjen Sungkono ada, kemudian daerah Wiyung ada. Cuman itu aja. Lainnya alhamdulillah sehat," lanjut Rahmad.
Radmad juga mengimbau pembeli hewan kurban agar memilih yang sudah diperiksa dan diberi stiker sehat oleh DKPP Surabaya. Pihaknya juga terus intens melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual di hampir seluruh Kota Surabaya.
"Pembeli warga Surabaya tidak usah takut membeli hewan kurban. Karena kita, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan secara intens, turun ke lapangan melihat ke lapak-lapak untuk memeriksa kesehatan hewan," ungkap Rahmad.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan hingga mendekati Lebaran dan pada proses penyembelihan. "Pemeriksaan anthem morthem atau sebelum disembelih sampai tanggal 30 Juli. Nanti tanggal 31 kita cek morthem. Jadi setelah disembelih kita periksa juga daginganya itu, mulai 31 sampai plus tiga hari," pungkas Rahmad.