Antrean panjang dalam tes swab di Ponorogo akan segera berkurang. Sebab, Pemkab Ponorogo menerima bantuan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dari BNPB.
"Insyaallah dalam waktu dekat di Kabupaten Ponorogo akan beroperasi 2 mesin PCR yaitu di RSUD dr Harjono (dari BNPB) dan RSU Aisyiyah (milik Ponpes Gontor)," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Ipong menjelaskan, saat ini sedang dipersiapkan instalasi dan sarana prasarana penunjangnya. Seperti tenaga analis, reagen dan lain sebagainya.
"Ada 3 orang tenaga analis yang sudah dilatih," jelas Ipong.
Dalam sehari, lanjut Ipong, kedua mesin PCR itu bisa mengetes 1.000 sampel. Sebab masing-masing mesin bisa mengetes 500 sampel per hari.
"Semoga dengan adanya 2 mesin PCR ini, proses testing bisa berjalan lebih cepat dan tentunya proses penanganan COVID-19 di Kabupaten Ponorogo bisa lebih optimal," ujar Ipong.
Rencananya, kedua mesin PCR bakal bisa digunakan dalam waktu dua minggu ke depan. "Dua minggu lagi mungkin baru bisa digunakan," tambah Ipong.
Untuk testing awal, dibutuhkan sekitar 20 sampai dengan 200 orang relawan untuk diperiksa menggunakan kedua mesin PCR tersebut. "Testing awal kita butuh relawan 20 sampai 200 orang," papar Ipong.
Kemudian ada kabar baik bahwa lima orang pasien positif dinyatakan sembuh. Pun ada penambahan empat pasien positif COVID-19 dari Ponpes Gontor 2.
"Untuk kasus Ponpes Gontor 2 total ada 56 positif dengan 48 sembuh. Tersisa 8 santri lagi yang saat ini masih dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya," papar Ipong.
Berdasarkan data, kasus positif COVID-19 di Ponorogo ada 146. Dengan rincian 107 orang sembuh, 4 orang meninggal dunia dan 35 orang masih diisolasi RS dan shelter.