Menurut Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib, tes swab dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Sebab selain ada sopir anggota dewan yang positif COVID-19, ada juga anggota DPRD yang reaktif saat rapid test. Kemudian ada anggota dewan yang positif COVID-19, namun datanya masih dirahasiakan.
"Tujuan kita lakukan pemeriksaan tertinggi dengan langkah swab, setelah ada salah satu sopir anggota DPRD positif dan anggota DPRD reaktif. Untuk anggota DPRD Kota Probolinggo yang positif, saya dapat surat tertutup tidak boleh dipublikasikan," kata Mujib, Senin (20/7/2020).
Anggota DPRD yang terpapar COVID-19 sempat melakukan Banggar (badan anggaran) dan Bamus (badan musyawarah) untuk studi banding terkait penanganan dan mengatasi penyebaran COVID-19 ke Bali. Seperti yang disampaikan Kasubag Umum Sekretaris DPR Kota Probolinggo, Mardi Prihartini.
"Setelah anggota Bamus dan Banggar melakukan Kunker ke Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan, kita melakukan swab ke semua anggota DPRD Kota Probolinggo," kata Mardi.
Ada 30 anggota DPRD yang menjalani tes swab. Tes swab oleh Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Satgas COVID-19 Kota Probolinggo itu dilakukan di ruang rapat Komisi III DPRD.
Data di Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, hingga saat ini kasus positif COVID-19 mencapai 161 orang. Yang masih dirawat 50 orang. Yang sembuh ada 106 orang dan 5 orang meninggal.
Tonton video 'Kesalahan Strategi Negara dalam Tangani Corona Menurut WHO':
(sun/bdh)