Bunga Lampion, Tanaman Langka di Surabaya Mulai Bermekaran

Bunga Lampion, Tanaman Langka di Surabaya Mulai Bermekaran

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 17 Jul 2020 17:00 WIB
Bunga Lampion.
Bunga Lampion tumbuh di sekitar Balai Kota Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Bunga Lampion, tanaman langka mulai bermekaran di sekitar Jalan Sedap Malam Surabaya. Bunga bernama mawar venezuela ini diketahui ada di pedestrian Jalan Sedap Malam dan di kawasan Museum Bank Indonesia (BI) Jalan Darmo.

Sekilas, Bunga Lampion ini terlihat seperti bunga mawar. Tapi karena menggantung, akhirnya dijuluki sebagai Bunga Lampion. Brownea Grandsiceps jika dalam bahasa ilmiahnya, mampu menambah daya tarik tersendiri.

Sebenarnya, Bunga Lampion tumbuh dengan suhu 19-25°. Dan sejak ditanam sejak tahun 2012, baru kali ini bermekaran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati terkejut saat melihat mawar venezuela ini tumbuh mekar. "Kita tanam (mawar venezuela) itu sudah tahun 2012. Alhamdulillah kemarin kita kaget karena mekar. Terus yang bikin kaget lagi, tak pikir satu (bunganya), ternyata nambah-nambah," kata Erna, Jumat (17/7/2020).

Erna menceritakan, pada tahun 2012 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanam sendiri bunga yang dipilih. Seperti pohon pule, jacaranda dan butea monosperma, dulu tidak ada orang menanam di Kota Pahlawan.

Menurut Erna, saat itu Wali Kota Risma menanam tanaman yang habitatnya ada di hutan atau luar negeri. Sehingga bisa mempercantik kawasan kota. Dan di beberapa titik lokasi pedestrian Surabaya, pohon-pohon itu bisa tumbuh dengan subur. Salah satunya Bunga Lampion.

"Sebenarnya di hutan (Bunga Lampion) banyak, tapi kan untuk adaptasi ke kota agak susah, karena dia biasa di (iklim) dingin, antara 19 - 25 derajat," ujarnya.

Meski perawatan Bunga Lampion terbilang mudah, namun tumbuah-tumbuhan yang terbiasa beradaptasi di iklim dingin seperti hutan, sulit tumbuh dan bermekaran. Dan dengan mekarnya Bunga Lampion di pedestrian kota ini tentunya semakin menambah estetika kecantikan jalan.

"Karena memang bunganya (Lampion) bagus. Apalagi bu wali dulu juga minta pedestrian itu ditanam pohon yang langka-langka agar di sekitar Balai Kota Surabaya makin cantik," tuturnya.

Bunga Lampion.Bunga Lampion tumbuh di sekitar Balai Kota Surabaya/ Foto: Esti Widiyana

Sementara Kepala Bidang RTH dan PJU Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Hendri Setianto mengatakan, Bunga Lampion ini memiliki batang yang keras seperti pohon jambu air. Dalam usia 4 - 5 tahun, biasanya tanaman ini sudah berbunga.

"Karena di Surabaya sangat jarang sekali ditemui, makanya langka. Dan bunganya itu dalam satu tahun mekar di bulan-bulan tertentu saja," kata Hendri.

Menurutnya, Bunga Lampion ini saat mekar hanya dalam kurun waktu 10 hari. Setelah itu bunganya akan rontok dan muncul lagi. Sedangkan untuk perawatannya sendiri terbilang cukup mudah.

"Yang terpenting adalah airnya cukup dan diberi pupuk agar tumbuh subur. Nanti kita cangkok, kita coba kembangkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.