"Oh ndak, tadi kami sudah berkoordinasi dengan DKRTH (Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau) tidak seperti itu. Ndak ada penuh," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara kepada wartawan di kantornya, Jalan Jimerto, Jumat (17/7/2020).
Febri menjelaskan, Pemkot Surabaya menyiapkan dua tempat pemakaman khusus kasus COVID-19. Yakni di Makam Keputih dan Babat Jerawat. Yang di Keputih memiliki luas 1,8 hektare. Sedangkan di Babat Jerawat seluas 900 meter persegi.
Dua pemakaman tersebut, lanjutnya, selain untuk jenazah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, tapi juga untuk jenazah pasien berstatus PDP dan ODP, yang sama-sama dimakamkan sesuai protokol COVID-19.
"Dari dua makam tersebut digabung, perkiraan kapasitas sudah terpakai seperempat dari total kapasitas," ungkap Febri.
Menurutnya secara kumulatif, dua makam khusus COVID-19 tersebut mampu menampung 6 ribu sampai 7 ribu jenazah. "Kami berharap tidak penuh. Kalau bisa cukup sekian saja lha. Tidak ada penambahan," terang Febri.
"Tentunya itu diiringi dengan kerja sama dengan warga masyarakat. Bahwa penyakit ini memang ada dan menular pada siapa saja," tambah Febri.
Febri mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 secara bersama-sama. "Jangan pernah kita merasa bahwa ini teman kita, saudara kita, anak kita itu bisa tidak akan menularkan, belum tentu juga. Justru bisa jadi kita lengah pada orang-orang terdekat kita. Makanya itu harus tetap disiplin diri. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan pola hidup bersih," pungkas Febri.
Tonton video 'Istilah PDP-ODP Diubah Menkes Terawan, Ini Kata Masyarakat':
(sun/bdh)