"Karena ada dua pegawai terkonfirmasi positif COVID-19, dalam rangka mencegah penyebaran virus, maka Puskesmas Wates ditutup sementara tidak memberikan pelayanan," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).
Ia menjelaskan, pegawai Puskesmas Wates yang dinyatakan positif COVID-19 yakni pria 26 tahun warga Surabaya. Pria ini menjadi dokter gigi di puskesmas tersebut. Pegawai positif Corona kedua yakni satpam warga Kota Mojokerto.
"Kemungkinan besar mereka tertular COVID-19 saat terjadi interaksi dalam pelayanan karena berhadapan dengan banyak masyarakat," terang Gaguk.
Selain menghentikan sementara layanan kesehatan untuk masyarakat, lanjut Gaguk, 41 pegawai Puskesmas Wates lainnya juga menjalani rapid test. Puluhan pegawai tersebut dari unsur dokter, bidan, perawat, tenaga administrasi, petugas kebersihan dan keamanan. Hasilnya, hanya 2 pegawai yang reaktif.
"Namun dari hasil tracing dan tracking diketahui ada 30 orang kontak dekat dengan dua pegawai yang positif COVID-19. Maka 30 pegawai itu kami tes swab untuk mengetahui personil mana yang positif dan negatif," ungkapnya.
Sampai saat ini, Gaguk belum bisa memastikan batas waktu penutupan Puskesmas Wates. Menurut dia, faskes tingkat pertama ini akan kembali dibuka setelah para pegawainya sudah dipastikan bebas dari virus Corona.
"Batas waktu penutupan didasarkan pada kesiapan personil benar-benar dinyatakan negatif COVID-19. Semoga hasil tes swabnya cepat keluar. Sehingga diketahui personil-personil yang benar-benar negatif bisa kembali bertugas," tegasnya.
Penutupan Puskesmas Wates, tambah Gaguk, menjadi pelajaran bagi faskes lainnya di Kota Mojokerto. Pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di setiap faskes. Masyarakat juga diimbau selalu menaati protokol kesehatan.
"Selama Puskesmas Wates ditutup sementara, masyarakat kami layani di Puskesmas Kedundung dan Gedongan," tandasnya.
(fat/fat)