Pelajar SMK Dikeroyok Gerombolan Goweser, Ayah Korban Tolak Berdamai

Pelajar SMK Dikeroyok Gerombolan Goweser, Ayah Korban Tolak Berdamai

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 08 Jul 2020 14:38 WIB
Pelajar SMK dikeroyok gerombolan pesepeda atau goweser di Mojokerto. Kini ayah korban angkat bicara dan meminta polisi segera meringkus para pelaku.
Korban pengeroyokan gerombolan goweser, Moch Firdaus (19)/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto -

Pelajar SMK dikeroyok gerombolan pesepeda atau goweser di Mojokerto. Kini ayah korban angkat bicara dan meminta polisi segera meringkus para pelaku.

Korban pengeroyokan gerombolan goweser seperti dalam video viral tersebut yakni Moch Firdaus (19), warga Desa Sebani, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Firdaus merupakan siswa kelas XII di SMK Raden Patah, Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Dia baru lulus tahun ini.

Ayah korban, Achmadi (46) mengaku kesal setelah tahu putranya dikeroyok sejumlah pria dewasa. Dia meminta Polsek Magersari segera meringkus para pelaku yang merupakan para goweser.


"Harus diusut oleh pihak berwajib. Inginnya saya pelaku cepat ditangkap. Kami belum puas karena mereka belum ditangkap," kata Achmadi kepada wartawan, Rabu (8/7/2020).

Jika nantinya para pelaku diringkus polisi, dia dengan tegas menolak diajak berdamai. Achmadi ingin para pelaku diadili dan diberi hukuman yang setimpal.

"Kalau ditangkap, tetap lanjut proses hukum. Saya tidak mau diajak damai," tegasnya.

Tonton video 'Ditegur 'Minggir Bos', Pesepeda Keroyok Pelajar di Mojokerto':



Kapolsek Magersari Kompol M Sulkan menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum berhasil mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan Firdaus. Salah seorang warga yang saat itu melerai aksi pengeroyokan tersebut juga tidak kenal dengan para goweser anarkis itu.

"Saksi warga lainnya dan juga anggota TNI yang ikut melerai, belum kami temukan. Kami telusuri warga mulai pertigaan Jatikulon sampai TKP juga tidak ada yang kenal dengan pelaku," jelasnya.

Selain mencari para saksi, tambah Sulkan, pihaknya juga mencari CCTV yang merekam para pelaku di sepanjang rute gowes mereka. Namun, sampai siang ini rekaman kamera pengawas di titik lain belum dia temukan.


"Kami ungkap pengeroyokannya. Apapun pemicunya yang kami kedepankan pidana pengeroyokannya," tandasnya.

Firdaus dikeroyok gerombolan pesepeda di simpang 3 SMK Raden Patah, Senin (6/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu dia akan ke sekolah untuk meminta tanda tangan terkait pengambilan KIP. Akibatnya, korban menderita luka lecet di leher, memar di pundak kanan, serta sakit pada perut dan kepala.

Aksi anarkis para goweser itu terekam kamera CCTV milik SMK Raden Patah. Video dari rekaman kamera pengawas tersebut menjadi viral di medsos setelah diunggah oleh beberapa akun Facebook.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.