Mereka tiba di depan gedung dewan sekitar pukul 11.10 WIB dengan membawa mobil komando untuk orasi. Selain itu mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan 'RUU HIP Tidak Berangkat Dari Kebutuhan Masyarakat Indonesia Melainkan Memaksakan Kehendak DPR RI'.
Ketua GMBI Distrik Sidoarjo Nunuk Rosiawati mengatakan Pancasila merupakan dasar negara, apabila ini akan di ubah-ubah, maka GBMI se-Jawa Timur akan membela mati-matian. Karena Pancasila merupakan sumber semua hukum.
Baca juga: Massa Gamis Demo Tolak RUU HIP di DPRD Jatim |
"Kami menolak tegas RUU HIP. Kami meminta DPRD Sidoarjo untuk menyampaikan aspirasi kami ke pusat," kata Nunuk kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Selasa (7/7/2020).
Nunuk menjelaskan RUU HIP itu menurutnya akan melemahkan Pancasila, maka tidak perlu ada perumusan RUU lagi. Maka pihaknya meminta anggota DPRD Sidoarjo untuk menolak rancangan tersebut.
"DPRD Sidoarjo merupakan wakil rakyat, ya seharusnya menolak RUU tersebut. Jangan membuat masyarakat itu bingung. Alangkan baiknya memikirkan kesengsaraan masyarakat di saat pandemi COVID-19," jelasnya.
Nunuk menambahkan, ratusan warga yang tergabung dalam GMBI mendatangi gedung dewan ini sebagai bentuk membela Pancasila. Karena semua warga negara wajib membela Pancasila. Lahirnya Pancasila penuh perjuangan mulai dari ulama hingga masyarakat demi Pancasila rela mengorbankan jiwa.
"Yang jelas kami menolak keras RUU HIP. Karena RUU HIP berbau komunis, apabila tuntutan kami hari tidak direspons kami akan datang lagi dengan masa yang lebih besar," tandas Nunuk.
Dari pantauan detikcom, aksi demo tersebut dijaga ketat oleh ratusan anggota Polresta Sidoarjo. Setelah mereka puas berorasi mereka membubarkan diri dengan tertib. (iwd/iwd)