Ramai Netizen Desak Risma Mundur, PDIP Membela

Ramai Netizen Desak Risma Mundur, PDIP Membela

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 02 Jul 2020 12:35 WIB
wali kota risma sujud
Wali Kota Risma (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Wali Kota Tri Rismaharini sujud dan menangis di hadapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Aksi ini membuat beragam komentar di medsos. Aksi tersebut bukan pertama kalinya dilakukan. Para netizen mendesak Wali Kota Risma mundur.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyebut, desakan netizen agar Wali Kota Risma mundur karena sujud dan menangis di hadapan IDI tidak beralasan.

"Kenapa ada desakan sejauh itu? Apa kesalahannya? Bu Risma dikenal oleh masyarakat Surabaya sebagai kepala daerah yang sehari-harinya diisi dengan kerja keras, penuh kecintaan pada warga dan Kota Surabaya, serta penuh dedikasi," kata Adi Sutarwijono kepada detikcom, Kamis (2/7/2020).

Pria yang akrab disapa Awi tersebut berpandangan apa yang dilakukan Wali Kota Risma di depan IDI itu adalah tanggung jawab moral sebagai pimpinan. Sebab menurutnya masih ada warga Surabaya taat akan protokol kesehatan dan ada yang belum.

"Dalam pandangan saya, Bu Risma melakukan aksi sujud kemarin di depan IDI sebagai tanggungjawab moral sebagai pemimpin. Ada sebagian warga kota yang belum taat protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik," ungkap Awi.

Tonton video 'Risma Sujud ke IDI, dr Sudarsono Beri Penjelasan':

"Dan, Bu Risma meminta maaf atas situasi itu. Yang membuat tenaga medis kewalahan menangani tingginya pasien COVID-19," lanjut Awi.

Awi menjelaskan Wali Kota Risma tidak ingin warga Surabaya sepenuhnya disalahkan begitu saja.

"Bu Risma tidak ingin warganya disalahkan. Sebagai pemimpin, beliau memikul tanggungjawab itu. Dia meminta maaf," ungkap Awi.

Menurutnya, Wali Kota Risma melakukan sujud merupakan salah satu wujud kesungguhan dan kerendahan hati sebagai pemimpin.

"Bahwa beliau mengekspresikan dengan bersujud, itu menunjukkan kesungguhan hati beliau. Kerendahan hati Bu Risma. Menurut saya, tidak perlu ada desakan sejauh (mundur) itu," tandas Awi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.