Warga Pasuruan yang Tolak Dijemput Tim COVID-19 Ternyata Positif

Warga Pasuruan yang Tolak Dijemput Tim COVID-19 Ternyata Positif

Muhajir Arifin - detikNews
Rabu, 01 Jul 2020 20:31 WIB
viral warga tolak dijemput tim covid-19
Video penolakan warga Pasuruan saat didatangi tim COVID-19 (Foto: Tangkapan layar)
Pasuruan - Warga Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan menolak dikarantina karena tidak percaya terjangkit Corona. Warga tersebut ternyata terkonfirmasi positif COVID-19 namun tanpa gejala alias orang tanpa gejala (OTG).

"Memang benar dalam video itu warga Gempol. Itu istrinya meninggal karena COVID-19, karyawan perusahaan pengolahan ikan di Gempol. Terus ditracing dia kontak erat. Dia pasien konfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya, Rabu (1/7/2020).

Karena terkonfirmasi positif COVID-19, petugas mendatangi rumahnya, Selasa (30/6). Petugas bemaksud menjemputnya untuk dikarantina.

"Dia menolak. Dia minta bukti kalau dia positif. Dia harusnya dikarantina di luar rumah sakit karena OTG. Nggak ada komorbid," jelas Anang.

Karena bersikeras, petugas tidak kuasa memaksa. Namun petugas memastikan ia harus karantina di rumah sampai ada penanganan lebih lanjut.

"Nah hari ini akan diputuskan dia tetap di rumah atau dipindah ke tempat karantina. Perkembangannya akan kami sampaikan," pungkas Anang.

Sebuah video warga bersitegang dengan tim COVID-19 viral. Kejadian itu terjadi di salah satu dusun di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Selasa (30/6).

Dalam video berdurasi 28 detik itu, tampak petugas medis didampingi polisi berdialog dengan seorang pria berkaos hitam mengenakan masker di teras. Selain itu tampak pria berkopiah tanpa masker menggendong anak.

Di luar pagar, seorang pria memakai kaos hijau bercelana pendek tampak memberi penjelasan ke petugas TNI. Pria bertopi hitam memakai masker itu ngotot tidak ada penghuni rumah yang terpapar Corona. Kejadian itu disaksikan sejumlah warga.

"Nggak bisa diambil," seru pria di teras.

"Nggak bisa. Soalnya di lingkungan sini tidak ada Corona," timpal pria berkaos hijau di luar pagar.

Pria tersebut menyakinkan petugas bahwa penghuni rumah yang akan dijemput tidak terpapar Corona. Melainkan DBD.

"DBD ini, jelas DBD. Saya tahu yang mengantarkan ke rumah sakit. DBD bukan Corona!" tandasnya.

Ia bahkan meminta bukti jika penghuni rumah terpapar Corona. "Kok bisa dikatakan Corona. Hasilnya mana!" seru dia.

Dusun warga yang menolak dikarantina tersebut diketahui sudah menjadi klaster penularan Corona karena banyaknya warga yang terpapar. Secara umum kasus positif Corona di Kecamatan Gempol paling banyak di antara 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Dari 340 kasus positif, lebih 135 di antaranya warga Gempol. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.